Akibat Ledakan Pipa Gas, Aktivitas Warga Distop & SPBU Cikini Tutup
KWARTETWO.COM: Jakarta -
Akibat ledakan pipa gas bawah tanah di sepanjang trotoar Jl Cikini
Raya, aktivitas warga terhenti. Para pekerja di rumah makan Padang dan
Hotel Menteng II, hanya duduk-duduk di luar tempat kerja mereka dan SPBU
31-1003-03 di Jl Cikini Raya ditutup.
Pantauan detikcom, Selasa (24/8/2010), sepanjang jalan di lokasi ledakan tersebut dikerumuni puluhan warga. Para pengendara motor melambatkan laju kendaraannya untuk mengetahui apa yang terjadi.
Para pemilik usaha kecil memilih menutup toko atau warungnya. Misalnya saja Alimah, pemilik warung dekat lokasi kejadian yang memutuskan untuk berkemas mengangkut barang dagangannya.
Sementara dari Perusahaan Gas Negara (PGN) dan personel Polsek Menteng melakukan olah TKP. 1 Unit mobil pemadam kebakaran juga disiagakan.
Belum ada pernyataan resmi dari PGN dan Kepolisian mengenai penyebab ledakan tersebut.
"Saya dengar ledakan 4-5 kali. Saya kira ledakan ban truk," ujar tukang ojek setempat, Wardoyo.
5 titik sudah digaris polisi yakni 3 trotoar di sekitar Hotel Menteng II dan 2 titik di depan dan di dalam SPBU 31-1003-03 di Jl Cikini Raya.
Pantauan detikcom, Selasa (24/8/2010), sepanjang jalan di lokasi ledakan tersebut dikerumuni puluhan warga. Para pengendara motor melambatkan laju kendaraannya untuk mengetahui apa yang terjadi.
Para pemilik usaha kecil memilih menutup toko atau warungnya. Misalnya saja Alimah, pemilik warung dekat lokasi kejadian yang memutuskan untuk berkemas mengangkut barang dagangannya.
Sementara dari Perusahaan Gas Negara (PGN) dan personel Polsek Menteng melakukan olah TKP. 1 Unit mobil pemadam kebakaran juga disiagakan.
Belum ada pernyataan resmi dari PGN dan Kepolisian mengenai penyebab ledakan tersebut.
"Saya dengar ledakan 4-5 kali. Saya kira ledakan ban truk," ujar tukang ojek setempat, Wardoyo.
5 titik sudah digaris polisi yakni 3 trotoar di sekitar Hotel Menteng II dan 2 titik di depan dan di dalam SPBU 31-1003-03 di Jl Cikini Raya.
0 komentar:
Posting Komentar