Pemerkosa Anak Tiri, Kabur via Lubang Angin
KWARTETWO.COM- Trenggalek - Diduga menjadi pelaku pemerkosaan anak tirinya, Warni
(35) warga Desa Bendorejo, Kecamatan Kampak, Trenggalek melarikan diri
saat dirawat di rumah sakit dr Soedomo Trenggalek. Ia nekat kabur
melalui angin-angin kamar mandi. Padahal saat itu dijaga dua polisi.
Kepala bagian humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Rofik Hindiono mengatakan, warni dilarikan ke rumah sakit, Rabu 28 Juli kemarin sekitar pukul 22.00 WIB, karena mengalami keracunan setelah mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan minum racun tikus.
"Kalau dari rumah sakit sudah melakukan prosedur pengaman sesuai standart yang ada," kilah Rofik Hindiono.
Sementara itu salah satu anggota polisi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, selama menjalani perawatan di rumah sakit, pria asal Desa Bendoagung tersebut mendapatkan pengawalan dari polisi.
Selanjutnya sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis 29 Juli, pelaku meminta izin untuk diantarkan ke kamar mandi yang berada di dalam ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Saat itu juga dua orang anggota polsek Kampak melakukan pengawalan hingga di depan kamar mandi.
"Nah, setelah ditunggu, ternyata Warni tidak keluar. Dua anggota polisi yang jaga curiga, akhirnya pintunya dibuka paksa," kata salah satu anggota polres Trenggalek.
Benar saja, setelah pintu terbuka, Warni, yang tadinya izin mau buang air kecil sudah tidak ada di dalam kamar mandi. Diduga ia kabur melalui angin angin kamar mandi. "Di tembok itu ada bekas telapak kaki," imbuh salah satu polisi tadi.
Mengetahui palaku kabur, polisi langsung melakukan pengejaran. Namun sayang hingga kini polisi belum bisa menangkap kembali. Salah satu tenaga medis rumah sakit dr Soedomo Trenggalek mengatakan, saat dirawat, pelaku tanganya diborgol oleh polisi.
Sementara itu, kapolsek Kampak, AKP Karjito membantah kalau pelaku yang kabur tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Dia belum ditetapkan tersangka, masih diduga saja. Saat kita bawa ke rumah sakit itu karena ia mencoba melakukan bunuh diri dengan minum racun tikus," ujar AKP Karjito
Ia memaparkan, pada Rabu kemarin salah satu anggota keluarga Warni melapor ke polsek Kampak kalau Warni mencoba bunuh diri dengan minum racun tikus. Mendapatkan laporan tersebut polisi langsung menuju ke rumah Warni. "Saat itu kondisinya sudah lemas, dan langsung kita bawa kerumah sakit," kata Karjito.
Setelah diantarkan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, anggota polsek Kampak langsung kembali ke markasnya. "Setelah berselang satu jam, keluarga Warni tadi balik lagi ke polsek dan mengatakan kemungkinan besar warni minum racun karena ketakutan setelah meniduri anak tirinya," tambahnya.
Perwira dengan tiga balok di pundaknya tersebut menambahkan, setelah itu polisi mencoba meminta keterangan SW (16) anak tiri Warni. Saat ditanya polisi, gadis berparas ayu tersebut mengakuinya. "Akhirnya tadi pagi (Kamis, 29/7) SW kita bawa ke polres Trenggalek untuk dilakukan pemeriksaan di UPPA," ucapnya.
Sedangkan untuk menindaklanjuti laporan tersebut, anggota polsek Kampak bermaksud menjemput Warni di rumah sakit. Namun saat tiba di rumah sakit, pelaku sudah kabur. Karjito menambahkan, saat dirawat di rumah sakit Warni tidak dalam kondisi diborgol.
Dengan kaburnya pelaku, Karjito mengaku saat ini pihaknya masih berupaya melakukan pencarian bekerjasama dengan polres Trenggalek.
Kepala bagian humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Rofik Hindiono mengatakan, warni dilarikan ke rumah sakit, Rabu 28 Juli kemarin sekitar pukul 22.00 WIB, karena mengalami keracunan setelah mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan minum racun tikus.
"Kalau dari rumah sakit sudah melakukan prosedur pengaman sesuai standart yang ada," kilah Rofik Hindiono.
Sementara itu salah satu anggota polisi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, selama menjalani perawatan di rumah sakit, pria asal Desa Bendoagung tersebut mendapatkan pengawalan dari polisi.
Selanjutnya sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis 29 Juli, pelaku meminta izin untuk diantarkan ke kamar mandi yang berada di dalam ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Saat itu juga dua orang anggota polsek Kampak melakukan pengawalan hingga di depan kamar mandi.
"Nah, setelah ditunggu, ternyata Warni tidak keluar. Dua anggota polisi yang jaga curiga, akhirnya pintunya dibuka paksa," kata salah satu anggota polres Trenggalek.
Benar saja, setelah pintu terbuka, Warni, yang tadinya izin mau buang air kecil sudah tidak ada di dalam kamar mandi. Diduga ia kabur melalui angin angin kamar mandi. "Di tembok itu ada bekas telapak kaki," imbuh salah satu polisi tadi.
Mengetahui palaku kabur, polisi langsung melakukan pengejaran. Namun sayang hingga kini polisi belum bisa menangkap kembali. Salah satu tenaga medis rumah sakit dr Soedomo Trenggalek mengatakan, saat dirawat, pelaku tanganya diborgol oleh polisi.
Sementara itu, kapolsek Kampak, AKP Karjito membantah kalau pelaku yang kabur tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Dia belum ditetapkan tersangka, masih diduga saja. Saat kita bawa ke rumah sakit itu karena ia mencoba melakukan bunuh diri dengan minum racun tikus," ujar AKP Karjito
Ia memaparkan, pada Rabu kemarin salah satu anggota keluarga Warni melapor ke polsek Kampak kalau Warni mencoba bunuh diri dengan minum racun tikus. Mendapatkan laporan tersebut polisi langsung menuju ke rumah Warni. "Saat itu kondisinya sudah lemas, dan langsung kita bawa kerumah sakit," kata Karjito.
Setelah diantarkan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, anggota polsek Kampak langsung kembali ke markasnya. "Setelah berselang satu jam, keluarga Warni tadi balik lagi ke polsek dan mengatakan kemungkinan besar warni minum racun karena ketakutan setelah meniduri anak tirinya," tambahnya.
Perwira dengan tiga balok di pundaknya tersebut menambahkan, setelah itu polisi mencoba meminta keterangan SW (16) anak tiri Warni. Saat ditanya polisi, gadis berparas ayu tersebut mengakuinya. "Akhirnya tadi pagi (Kamis, 29/7) SW kita bawa ke polres Trenggalek untuk dilakukan pemeriksaan di UPPA," ucapnya.
Sedangkan untuk menindaklanjuti laporan tersebut, anggota polsek Kampak bermaksud menjemput Warni di rumah sakit. Namun saat tiba di rumah sakit, pelaku sudah kabur. Karjito menambahkan, saat dirawat di rumah sakit Warni tidak dalam kondisi diborgol.
Dengan kaburnya pelaku, Karjito mengaku saat ini pihaknya masih berupaya melakukan pencarian bekerjasama dengan polres Trenggalek.


0 komentar:
Posting Komentar