Image by Kwartetwo

Rabu, 06 Oktober 2010

Pembunuh Hansip Diringkus di Rumah Mertuanya

KWARTETWO.COM :
BOGOR :Pelaku pembacokan yang menewaskan Sutarno 56, petugas Hansip, Senin (4/10) lalu ditangkap petugas Polsek Cileungsi. Pelaku pembacokan, SB 39, ditangkap di rumah mertuanya di Kampung Cisayong RT 1/2 Desa Pasirangin,Kecamatan Cileungsi Bogor, Rabu (6/10/2010).

Sutarno tewas setelah dibacok menggunakan kampak dibagian kepala oleh pelaku. Korban dihabisi, selain memergoki pelaku yang hendak beraksi di rumah warga, juga karena dituding telah menyantet SB, sehingga pelaku sering mengalami pusing-pusing.

Kapolsek Cileungsi AKP Ade Mulyana membenarkan penangkapan SB. Dia mengatakan, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP jo Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ade Mulyana menjelaskan, SB ditangkap setelah pihaknya melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Informasi yang diperoleh dari seorang saksi mata, ada warga yang melihat tersangka berlari dengan kondisi panik pada Senin pagi sekitar pukul 04.00.

Saksi yang melihat kata Kapolsek bernama Darisman. Pria tersebut melihat pelaku berlari sambil membawa jaket biru dongker. “Dari situlah, kami mulai mencurigai keterlibatan SB dalam kasus pembunuhan itu,” paparnya.

Polisi yang menaruh curiga atas SB, kemudian melakukan pencarian pria tersebut. SB akhirnya ditemukan bersembunyi di rumah mertuanya di Kampung Cisayong RT 1/2 , Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi.

”Saat di amankan petugas, pelaku sedang tertidur,” ujarnya.

Saat diperiksa, SB membantah telah menghabisi Sutarno. Namun, saat dilakukan penggeledahan di rumah mertua pelaku, polisi menemukan jaket biru yang dipenuhi noda darah. Akhirnya pelaku pun mengakui semua perbuatannya.

Kepada petugas, SB mengaku melakukan itu karena kesal dengan korban yang diduga telah menyantetnya. Pasalnya, selama ini SB  sering menderita sakit kepala dan kerap dimasuki roh jahat.  Untuk membuktikan itu, SB perlu ke seorang dukun.

Kepada SB dukun tersebut mengatakan kalau pelaku disantet seseorang. Kemudian dukun tersebut menyampaikan ciri-ciri orang yang menyantet SB.“Ciri-ciri orang mirip Sutarno. Makanya saya langsung jengkel dengan Sutarno,” kata SB kepada petugas.

Untuk melampiaskan kekesalannya SB, kemudian, mencegat Sutarno dengan membawa sebilah kampak. Kebetulan saat itu korban sedang menjalakan ronda. Saat bertemu, SB dan Sutarno sempat terlibat cekcok mulut. SB yang terlanjur emosi kemudian mengayunkan kampak ke kepala korban sebanyak tiga kali. Mendapat serangan mendadak, korban tidak sempat melawan. “Korban sebenarnya sempat berlari untuk menyelamatkan diri, tapi dikerjar pelaku yang kembali mengayunkan kampaknya ke kepala korban sampai akhirnya korban ambruk,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cileungsi AKP Bep Nurdin.

Bep menjelaskan, saat berlari, Sutarno sempat berteriak sambil memanggil nama Rusdi tetangga korban. Teriakan itu didengar oleh Wisnu Susilo (21) dan Ny Amsah (50) anak dan istri korban.  Rusdi juga sempat keluar rumah setelah diteriaki oleh korban dan mengejar pelaku namun gagal.

Bep menambahkan, untuk mengusut kasus tersebut, pihaknya sudah memeriksa tujuh orang saksi. Pemeriksaan terhadap tujuh saksi dilakukan secara marathon. Saksi yang diperiksa kata Bep diantaranya, Amsah istri korban dan kedua anak korban yaitu Wisnu Susilo serta Toto Pujiarto (28). Selain itu polisi juga memeriksa empat warga lainnya. 

0 komentar:

Bola

Kesehatan

Sport

Musik

Berita Utama | Nasional

Gayahidup

2222

  © Kwartetwo.com Didirikan Oleh Alan Maulana 2010

Kembali Ke ATAS  

IP