Diseruduk KA Bima, KA Gaya Baru Berhenti Kurang Maju
:
Jakarta - Kecelakaan KA Gaya Baru dengan KA Bima di Stasiun KA Purwosari, Solo, diperkirakan karena KA Gaya Baru berhenti kurang maju sehingga rangkaian gerbongnya masih berada di persimpangan rel. Gerbong tersebut sembilan dihantam KA Bima menit setelah KA Gaya Baru berhenti.
Kecelakaan ini terjadi pada Sabtu (2/10/2010) pukul 04.30 WIB dini hari tadi. Petugas di Stasiun KA Purwosari mengatakan KA ekskutif Bima yang melaju cepat dari Jakarta menuju Surabaya menyambar salah satu gerbong KA Gaya Baru yang sedang berhenti di stasiun tersebut. Stasiun Purwosari memang merupakan tempat pemberhentian KA kelas ekonomi.
"Saat kejadian, KA Gaya Baru berhenti mengambil posisi di jalur satu. Kemungkinan posisi berhentinya kereta kurang maju sehingga gerbong paling belakang masih menghalangi persimpangan rel," ujar Jaka Mulyana, salah seorang petugas di Stasiun Purwosari.
Pada posisi seperti itulah, sembilan menit setelah KA Gaya Baru benrhenti, melintas KA Bima dengan kecepatan tinggi karena tidak hendak berhenti di stasiun tersebut. Akibatnya gerbong paling belakang KA Gaya Baru tersambar rangkaian KA Bima.
Gerbong bernomor K3-85554 yang tersambar itu mengalami rusak parah di bagian belakang, terutama di pintu sebelah kiri. Gerbong tersebut saat ini ditinggal di stasiun Purwosari.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan 1 korban tewas, dua luka berat, dan dua luka ringan. Korban tewas dan dua korban luka berat hingga Sabtu pagi ini masih berada di RS Kasih Ibu, Solo.
Jakarta - Kecelakaan KA Gaya Baru dengan KA Bima di Stasiun KA Purwosari, Solo, diperkirakan karena KA Gaya Baru berhenti kurang maju sehingga rangkaian gerbongnya masih berada di persimpangan rel. Gerbong tersebut sembilan dihantam KA Bima menit setelah KA Gaya Baru berhenti.
Kecelakaan ini terjadi pada Sabtu (2/10/2010) pukul 04.30 WIB dini hari tadi. Petugas di Stasiun KA Purwosari mengatakan KA ekskutif Bima yang melaju cepat dari Jakarta menuju Surabaya menyambar salah satu gerbong KA Gaya Baru yang sedang berhenti di stasiun tersebut. Stasiun Purwosari memang merupakan tempat pemberhentian KA kelas ekonomi.
"Saat kejadian, KA Gaya Baru berhenti mengambil posisi di jalur satu. Kemungkinan posisi berhentinya kereta kurang maju sehingga gerbong paling belakang masih menghalangi persimpangan rel," ujar Jaka Mulyana, salah seorang petugas di Stasiun Purwosari.
Pada posisi seperti itulah, sembilan menit setelah KA Gaya Baru benrhenti, melintas KA Bima dengan kecepatan tinggi karena tidak hendak berhenti di stasiun tersebut. Akibatnya gerbong paling belakang KA Gaya Baru tersambar rangkaian KA Bima.
Gerbong bernomor K3-85554 yang tersambar itu mengalami rusak parah di bagian belakang, terutama di pintu sebelah kiri. Gerbong tersebut saat ini ditinggal di stasiun Purwosari.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan 1 korban tewas, dua luka berat, dan dua luka ringan. Korban tewas dan dua korban luka berat hingga Sabtu pagi ini masih berada di RS Kasih Ibu, Solo.
0 komentar:
Posting Komentar