Suhardi Hilang Setelah Pamit Mencari Harta Karun
KWARTETWO.COM: Solo -
Suhardi sudah memiliki usaha mapan sebagai pengrajin rotan. Namun dia
tergiur iming-iming Yulianto untuk mendaptkan kekayaan dengan jalan
pintas, yaitu mencari harta karun. Bukan harta karun yang didapat,
tetapi justru dia kehilangan nyawanya.
Suhardi adalah warga Topesan RT 4 RW 1, Desa Gumpang, Kartosuro, Sukoharjo. Belum diketahui secara pasti sejak kapan dia mengenal Yulianto. Namun yang jelas, Yulianto mengakui bahwa Suhardi dibunuh dan dikuburkannya di Gua Cerme pada tahun 2006 lalu, saat keduanya melakukan ritual di dalam gua tersebut.
Yuliati, adik kandung korban, masih ingat beberapa sebelum Suhardi menghilang memang sering membicarakan tentang perburuan harta karun. Padahal sebetulnya saat itu usaha kerajinan rotan yang ditekuninya juga sudah berjalan dengan baik.
Bahkan hari terakhir ketika akan pergi dan tak pernah kembali hingga saat ini, Suhardi berpamitan kepada Yuliati akan mencari harta karun di dekat pesisir laut selatan. Dia berjanji akan melunasi semua hutangnya dan juga hutang-hutang yang ditanggung Yuliati jika harta karun itu telah didapatkan.
"Saya ingat saya itu dia mengenakan jaket warna hijau motif bergaris, membawa karung. Dari rumah dia sendirian. Saat itu dia mengatakan akan pergi tiga hari hingga dua pekan," ujar Yuliati kepada wartawan di Polres Sukoharjo.
Penjelasan Yuliati itu juga dibenarkan oleh ibu kandung Suhardi, Suminem. Suminem mengatakan untuk berburu harta itu, Suhardi meminjam uang Rp 8 juta kepada tetangga.
"Saya juga tak habis pikir, buat apa dia berpikir mencari harta karun yang tak jelas seperti itu. Padahal saat itu usahanya juga sudah berjalan normal. Bahkan saat itu tumpukan rotan dagangannya membusuk karena ditinggalkan," ujar Suminem.
Suhardi meninggalkan rumah sudah hampir empat tahun silam. Keluarga, istri dan tiga anaknya terus menunggu kepulangannya. Bahkan beberapa waktu lalu salah satu anaknya meninggal karena sakit.
Suhardi adalah warga Topesan RT 4 RW 1, Desa Gumpang, Kartosuro, Sukoharjo. Belum diketahui secara pasti sejak kapan dia mengenal Yulianto. Namun yang jelas, Yulianto mengakui bahwa Suhardi dibunuh dan dikuburkannya di Gua Cerme pada tahun 2006 lalu, saat keduanya melakukan ritual di dalam gua tersebut.
Yuliati, adik kandung korban, masih ingat beberapa sebelum Suhardi menghilang memang sering membicarakan tentang perburuan harta karun. Padahal sebetulnya saat itu usaha kerajinan rotan yang ditekuninya juga sudah berjalan dengan baik.
Bahkan hari terakhir ketika akan pergi dan tak pernah kembali hingga saat ini, Suhardi berpamitan kepada Yuliati akan mencari harta karun di dekat pesisir laut selatan. Dia berjanji akan melunasi semua hutangnya dan juga hutang-hutang yang ditanggung Yuliati jika harta karun itu telah didapatkan.
"Saya ingat saya itu dia mengenakan jaket warna hijau motif bergaris, membawa karung. Dari rumah dia sendirian. Saat itu dia mengatakan akan pergi tiga hari hingga dua pekan," ujar Yuliati kepada wartawan di Polres Sukoharjo.
Penjelasan Yuliati itu juga dibenarkan oleh ibu kandung Suhardi, Suminem. Suminem mengatakan untuk berburu harta itu, Suhardi meminjam uang Rp 8 juta kepada tetangga.
"Saya juga tak habis pikir, buat apa dia berpikir mencari harta karun yang tak jelas seperti itu. Padahal saat itu usahanya juga sudah berjalan normal. Bahkan saat itu tumpukan rotan dagangannya membusuk karena ditinggalkan," ujar Suminem.
Suhardi meninggalkan rumah sudah hampir empat tahun silam. Keluarga, istri dan tiga anaknya terus menunggu kepulangannya. Bahkan beberapa waktu lalu salah satu anaknya meninggal karena sakit.
0 komentar:
Posting Komentar