Muntah-muntah, 2 Teknisi Sukhoi Lainnya Dilarikan ke RS Wahidin Makassar
KWARTETWO.COM: Makassar -
Kasus kematian 3 warga negara Rusia perakit pesawat Sukhoi belum juga
tuntas, kini 2 teknisi pesawat tempur itu lainnya, yakni Andre Zaykay
dan Andre Spalov, juga dilarikan ke RS Wahidin Sudiro Husodo, Makassar.
Keduanya mengalami gejala mual dan muntah-muntah.
Direktur Umum & Operasional RS Wahidin Sudiro Husodo, dr Khalid, mengatakan kedua warga asing itu dirawat di Instalasi Rawat Darurat (IRD) sekitar pukul 10.00 Wita. Setelah kondisinya membaik keduanya kemudian dipindahkan ke ruang perawatan Sawit A1/2, pada pukul 13.00 Wita.
Di ruang perawatan, kedua WN Rusia itu diawasi ketat anggota TNI AU. Semua pihak yang tidak berkepentingan, termasuk wartawan, dilarang masuk.
"Kami belum tahu penyebab mual dan pusingnya apa. Yang pasti mereka di bawah pantauan tim khusus yang terdiri dari dokter-dokter spesialis kami," ungkap Khalid, saat dihubungi detikcom melalui telepon, Selasa (14/9/2010).
Dihubungi terpisah Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama Agus Supriatna, mengatakan keduanya diantar oleh anggota TNI AU ke RS Wahidin untuk diperiksa darah dan jantungnya. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa naas yang merenggut 3 nyawa teknisi Sukhoi lainnya.
"Ini bagian langkah pencegahan kami. Keduanya sudah normal dan minta pulang tapi kami larang. Jangan sampai mereka bisa tambah gawat seperti tiga korban sebelumnya," kata Agus.
Agus menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan cairan lambung korban meninggal oleh Puslabfor Mabes Polri di Jakarta. Ia mengaku tidak mengetahui jika ketiga anggota tim Warranty Sukhoi asal Rusia ini sebelum meninggal meminum minuman beralkohol di wilayah Lanud.
Saat ini, di Lanud Sultan Hasanuddin masih ada 28 orang asal Rusia yang termasuk dalam tim perakit Sukhoi pesanan Skadron 11 TNI AU. Mereka terdiri dari tim teknisi, tim warranty dan pilot.
Direktur Umum & Operasional RS Wahidin Sudiro Husodo, dr Khalid, mengatakan kedua warga asing itu dirawat di Instalasi Rawat Darurat (IRD) sekitar pukul 10.00 Wita. Setelah kondisinya membaik keduanya kemudian dipindahkan ke ruang perawatan Sawit A1/2, pada pukul 13.00 Wita.
Di ruang perawatan, kedua WN Rusia itu diawasi ketat anggota TNI AU. Semua pihak yang tidak berkepentingan, termasuk wartawan, dilarang masuk.
"Kami belum tahu penyebab mual dan pusingnya apa. Yang pasti mereka di bawah pantauan tim khusus yang terdiri dari dokter-dokter spesialis kami," ungkap Khalid, saat dihubungi detikcom melalui telepon, Selasa (14/9/2010).
Dihubungi terpisah Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama Agus Supriatna, mengatakan keduanya diantar oleh anggota TNI AU ke RS Wahidin untuk diperiksa darah dan jantungnya. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa naas yang merenggut 3 nyawa teknisi Sukhoi lainnya.
"Ini bagian langkah pencegahan kami. Keduanya sudah normal dan minta pulang tapi kami larang. Jangan sampai mereka bisa tambah gawat seperti tiga korban sebelumnya," kata Agus.
Agus menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan cairan lambung korban meninggal oleh Puslabfor Mabes Polri di Jakarta. Ia mengaku tidak mengetahui jika ketiga anggota tim Warranty Sukhoi asal Rusia ini sebelum meninggal meminum minuman beralkohol di wilayah Lanud.
Saat ini, di Lanud Sultan Hasanuddin masih ada 28 orang asal Rusia yang termasuk dalam tim perakit Sukhoi pesanan Skadron 11 TNI AU. Mereka terdiri dari tim teknisi, tim warranty dan pilot.
0 komentar:
Posting Komentar