Inilah Empat DPO Teroris Medan
: JAKARTA :Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan
sedikitnya ada empat teroris yang paling dicari alias DPO. Diantaranya,
Musthofa alias Abu Tholut, Taufik Hidayat, Jefri alias Kamal dan Alex
Cecep Gunawan. Keempat DPO teroris ini dinilai berperan peting terkait
perampokan dan pembakaran Mapolsek Hamparan Perak, Medan, Sumatera
Utara.
"Musthofa alias Abu Tholut, DPO yang menggerakan semua rangkaian, dia narapidana yang mendapat remisi," ujar Kapolri dalan jumpa pers yang didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan, di Mabes Polri, Jumat (24/9/2010).
Jelas Kapolri, sosok Muthofa alias Abu Tholut adalah eks pelatih Askari Komandan Askary Jemaah Islamiyah. Alumni kelompok Jihad di Afganistan ini, juga pendiri Ubaidah atau pendiri Kamp Militer di Filipina. Pria berusia 48 tahun ini termasuk mendirikan pelatihan militer teroris di Janto, Aceh.
"Abu Tholut pernah ditangkap pada 2003, dan diganjar vonis 8 tahun, namun kemudian mendapat remisi 4 tahun, dan bebas pada 2007," ujar Kapolri.
Selain Abu Tholut, lanjut Kapolri, teroris yang paling dicari Taufik Hidayat. Taufik disebut sebagai orang yang memimpin operasi perampokan di Bank CIMB Niaga, Agustus lalu. Merampas senjata M-16, Taufik juga menembak mati Brigadir Manuel Simanjuntak.
"Dia yang membunuh anggota kami Brigadir Simanjuntak dan sampai sekarang masih memegang senjata itu," kata Bambang seraya menambahkan, " Dia menjadi DPO, musuh bersama" .
Pelaku teror lainnya yang menjadi buron yakni Jefri alias Kamal. Jefrir adalah tersangka teroris kelahiran Depok, Jawa Barat. Mantan Narapidana dalam pembuatan bom Cimanggis, Depok ini ikut dalam aksi perampokan Bank CIMB Niaga. "Jefri ikut memfasilitasi kamp pelatihan di Aceh dan terlibat langsung dalam perampokan. Dia DPO penting," kata Kapolri.
Nama-nama lainya yakni Alex Cecep Gunawan yang merupakan eks veteran Poso dan ikut dalam kelompok radikal di Jawa Tengah. " Alex ikut bersama kegiatan perampokan di Sumatera Utara dan terlibat langsung perampokan Bank CIMB Niaga" ujarnya.
"Musthofa alias Abu Tholut, DPO yang menggerakan semua rangkaian, dia narapidana yang mendapat remisi," ujar Kapolri dalan jumpa pers yang didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan, di Mabes Polri, Jumat (24/9/2010).
Jelas Kapolri, sosok Muthofa alias Abu Tholut adalah eks pelatih Askari Komandan Askary Jemaah Islamiyah. Alumni kelompok Jihad di Afganistan ini, juga pendiri Ubaidah atau pendiri Kamp Militer di Filipina. Pria berusia 48 tahun ini termasuk mendirikan pelatihan militer teroris di Janto, Aceh.
"Abu Tholut pernah ditangkap pada 2003, dan diganjar vonis 8 tahun, namun kemudian mendapat remisi 4 tahun, dan bebas pada 2007," ujar Kapolri.
Selain Abu Tholut, lanjut Kapolri, teroris yang paling dicari Taufik Hidayat. Taufik disebut sebagai orang yang memimpin operasi perampokan di Bank CIMB Niaga, Agustus lalu. Merampas senjata M-16, Taufik juga menembak mati Brigadir Manuel Simanjuntak.
"Dia yang membunuh anggota kami Brigadir Simanjuntak dan sampai sekarang masih memegang senjata itu," kata Bambang seraya menambahkan, " Dia menjadi DPO, musuh bersama" .
Pelaku teror lainnya yang menjadi buron yakni Jefri alias Kamal. Jefrir adalah tersangka teroris kelahiran Depok, Jawa Barat. Mantan Narapidana dalam pembuatan bom Cimanggis, Depok ini ikut dalam aksi perampokan Bank CIMB Niaga. "Jefri ikut memfasilitasi kamp pelatihan di Aceh dan terlibat langsung dalam perampokan. Dia DPO penting," kata Kapolri.
Nama-nama lainya yakni Alex Cecep Gunawan yang merupakan eks veteran Poso dan ikut dalam kelompok radikal di Jawa Tengah. " Alex ikut bersama kegiatan perampokan di Sumatera Utara dan terlibat langsung perampokan Bank CIMB Niaga" ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar