Tujuh Penculik WN Korea Diringkus, Pistol Mainan Disita
KWARTETWO.COM: JAKARTA :Tujuh pelaku penculikan warga negara (WN) Korea di bekuk tim
gabungan Polresta Bogor dan Polsek Cikande. Enam mendekam di Polres
Serang. Sedangkan satu di Polresta Bogor. Para pelaku ditangkap Jumat
(30/7) dinihari saat tengah berada di sebuah hotel di Jalan Gunung
Sahari Jakarta Pusat. Mereka tengah membagi hasil kejahatan usai
menculik seorang pria warga Cikande.
Dari tangan pelaku, polisi menyita pistol mainan, Pin Polda Metro Jaya, Pin Bareskrim Polri, Pin lambang Polri serta jaket hitam. Semua barang bukti tersebut, kini di jadikan barang bukti polisi.
Polisi mengatakan, pelaku penculikan Shin Yung Shang 33, warna negara WN Korea usai menonton film di bioskop Plaza Ekalokasari Bogor Timur Kota Bogor, sama dengan pelaku penculikan pelajar di Jakarta. Terakhir pria warga Cikande yang berakhir pada penangkapan di hotel.
Selain barang bukti tersebut, polisi juga menyita kartu tanda anggota (KTA) Polri palsu atas nama Angga Irawan, sepucuk surat perintah penangkap palsu atas nama Angga Irawan, serta sebuah alat setrum. Dalam KTA tertulis pangkat Angga Irawan adalah Brigadir Kepala, sedangkan di surat perintah ditulis Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Indra Gunawan mengatakan, dalam menjalankan aksinya, komplotan penculik ini berpura-pura mengaku sebagai anggota Polri.
"Modusnya menakut-nakuti korban sebagai pelaku narkoba, kemudian korban dibawa oleh pelaku, lalu diambil uangnya," kata Indra kepada wartawan, Selasa (2/8/2010) siang.
Ditambahkan Indra, dari tujuh pelaku, hanya satu orang yang diamankan di Polresta Bogor, yakni atas nama Andy Alamsyah Hutapea 37, warga Mangga Besar, Jakarta Barat. Sedangkan, enam lainnya diamankan di Polsek Cikande Polres Serang.
"Pelaku Andi Alamsyah yang kita amankan, berperan sebagai sopir. Untuk penculikan terakhir dan dia tidak ikut saat melakukan penculikan di Cikande. Sedangkan yang enam lainnya, selain beraksi menculik WN Korea, juga menculik seorang warga di Cikande. Selain itu, barang-bukti yang diamankan saat beraksi di Cikande juga lebih banyak, jadi untuk yang enam pelaku, penyidikannya dilakukan di Polsek Cikande," katanya.
Indra mengatakan, tujuh pelaku yang diamankan adalah, Angga Irawan, Farhan, Syahruk, Eddo, Rozak, Didi dan Andy Alamsyah. Dalam aksinya, Angra Irawan selalu berperan sebagai Polisi gadungan.
Komplotan ini sebelumnya berprofesi sebagai copet dan pengguna narkoba. Makanya mereka selalu menakut-nakuti korban sebagai pemakai narkoba. Mereka juga masih aktif pengguna narkoba. Hal ini dikuatkan dengan adanya temuan dalam mobil berupa alat untuk menghisap sabu.
Andy Alamsyah Hutapea, mengaku sudah lima kali melakukan aksi penculikan. Dia berkenalan dengan Angga cs, saat masih menjadi sopir Mikrolet jurusan Mangga Besar-Pademangan sekitar empat bulan lalu.
"Mereka itu awalnya copet, dan pernah beraksi di mobil saya, makanya saya kenal mereka. Dari kenalan itu, terus saya diajak main dan akhirnya kami beralih profesi menjadi penculik," ujar Andy di Mapolresta Bogor.
Aksi penculikan terhadap WN Korea, adalah yang terakhir sebelum akhirnya dia ditangkap bersama Angga Cs oleh Polisi. Tersangka berdalih, mau mengikuti ajakan tersebut, karena selama menjadi sopir angkutan, selalu di palak polisi, sehingga penghasilannya selalu berkurang.
"Jadi sopir banyak dimintai uang oleh polisi. Makanya begitu diajak culik orang, saya mau saja. Untungnya besar, kalau berhasil. Tapi sekarang saya nyesel. Sekarang saya minta kerjaan yang benar sama pak polisi. Jadi sopir pribadi juga nggak apa-apa lah,” pinta Andi ke Kasat Reskrim Polresta Bogor.
Indra menambahkan, modus kejahatan yang dilakukukan komplotan ini dengan memepet mobil korban kemudian melakukan pemeriksaan, layaknya polisi yang tengah bertugas. Umumnya sasaran penculikan adalah pria yang memiliki wajah seperti warga keturunan dan mengendarai mobil seorang diri.
"Yang terakhir warga Cikande, mereka pikir orang keturunan, karena wajahnya sipit. Nggak tahunya Pak Haji,” tandas Indra.
Dari tangan pelaku, polisi menyita pistol mainan, Pin Polda Metro Jaya, Pin Bareskrim Polri, Pin lambang Polri serta jaket hitam. Semua barang bukti tersebut, kini di jadikan barang bukti polisi.
Polisi mengatakan, pelaku penculikan Shin Yung Shang 33, warna negara WN Korea usai menonton film di bioskop Plaza Ekalokasari Bogor Timur Kota Bogor, sama dengan pelaku penculikan pelajar di Jakarta. Terakhir pria warga Cikande yang berakhir pada penangkapan di hotel.
Selain barang bukti tersebut, polisi juga menyita kartu tanda anggota (KTA) Polri palsu atas nama Angga Irawan, sepucuk surat perintah penangkap palsu atas nama Angga Irawan, serta sebuah alat setrum. Dalam KTA tertulis pangkat Angga Irawan adalah Brigadir Kepala, sedangkan di surat perintah ditulis Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Indra Gunawan mengatakan, dalam menjalankan aksinya, komplotan penculik ini berpura-pura mengaku sebagai anggota Polri.
"Modusnya menakut-nakuti korban sebagai pelaku narkoba, kemudian korban dibawa oleh pelaku, lalu diambil uangnya," kata Indra kepada wartawan, Selasa (2/8/2010) siang.
Ditambahkan Indra, dari tujuh pelaku, hanya satu orang yang diamankan di Polresta Bogor, yakni atas nama Andy Alamsyah Hutapea 37, warga Mangga Besar, Jakarta Barat. Sedangkan, enam lainnya diamankan di Polsek Cikande Polres Serang.
"Pelaku Andi Alamsyah yang kita amankan, berperan sebagai sopir. Untuk penculikan terakhir dan dia tidak ikut saat melakukan penculikan di Cikande. Sedangkan yang enam lainnya, selain beraksi menculik WN Korea, juga menculik seorang warga di Cikande. Selain itu, barang-bukti yang diamankan saat beraksi di Cikande juga lebih banyak, jadi untuk yang enam pelaku, penyidikannya dilakukan di Polsek Cikande," katanya.
Indra mengatakan, tujuh pelaku yang diamankan adalah, Angga Irawan, Farhan, Syahruk, Eddo, Rozak, Didi dan Andy Alamsyah. Dalam aksinya, Angra Irawan selalu berperan sebagai Polisi gadungan.
Komplotan ini sebelumnya berprofesi sebagai copet dan pengguna narkoba. Makanya mereka selalu menakut-nakuti korban sebagai pemakai narkoba. Mereka juga masih aktif pengguna narkoba. Hal ini dikuatkan dengan adanya temuan dalam mobil berupa alat untuk menghisap sabu.
Andy Alamsyah Hutapea, mengaku sudah lima kali melakukan aksi penculikan. Dia berkenalan dengan Angga cs, saat masih menjadi sopir Mikrolet jurusan Mangga Besar-Pademangan sekitar empat bulan lalu.
"Mereka itu awalnya copet, dan pernah beraksi di mobil saya, makanya saya kenal mereka. Dari kenalan itu, terus saya diajak main dan akhirnya kami beralih profesi menjadi penculik," ujar Andy di Mapolresta Bogor.
Aksi penculikan terhadap WN Korea, adalah yang terakhir sebelum akhirnya dia ditangkap bersama Angga Cs oleh Polisi. Tersangka berdalih, mau mengikuti ajakan tersebut, karena selama menjadi sopir angkutan, selalu di palak polisi, sehingga penghasilannya selalu berkurang.
"Jadi sopir banyak dimintai uang oleh polisi. Makanya begitu diajak culik orang, saya mau saja. Untungnya besar, kalau berhasil. Tapi sekarang saya nyesel. Sekarang saya minta kerjaan yang benar sama pak polisi. Jadi sopir pribadi juga nggak apa-apa lah,” pinta Andi ke Kasat Reskrim Polresta Bogor.
Indra menambahkan, modus kejahatan yang dilakukukan komplotan ini dengan memepet mobil korban kemudian melakukan pemeriksaan, layaknya polisi yang tengah bertugas. Umumnya sasaran penculikan adalah pria yang memiliki wajah seperti warga keturunan dan mengendarai mobil seorang diri.
"Yang terakhir warga Cikande, mereka pikir orang keturunan, karena wajahnya sipit. Nggak tahunya Pak Haji,” tandas Indra.
0 komentar:
Posting Komentar