Tolak Balak, Siswa Gelar Doa Bersama
KWARTETWO.COM: Surabaya -
Menolak balak, siswa SMA 12 Surabaya menggelar doa bersama. Dalam satu
minggu terakhir sekolah yang berada di Jalan Sememi, Benowo itu menjadi
pusat perhatian.
Pasalnya di sekolah itu ditemukan mayat bayi laki-laki terlilit kabel listrik di toilet guru dan TU. Doa juga bertujuan untuk mendoakan arwah bayi anak RD alias AD (15) yang tak lain dan tak bukan adalah siswa kelas X di sekolah itu.
"Selain itu, doa bersama ini juga dilakukan untuk mendoakan keselamatan seluruh warga SMAN 12," kata Kepala Sekolah SMAN 12, Hari Sutanto, kepada wartawan di SMAN 12, Jalan Sememi, Jumat (30/7/2010).
Hari mengungkapkan bahwa dirinya berharap kejadian ini adalah yang pertama dan terakhir bagi sekolah yang dipimpinnya. Dengan kejadian ini, siswa lain bisa belajar dan mengambil hikmahnya.
Mengenai RD alias AD, Hari mengatakan bahwa pihaknya berharap bahwa RD alias AD bisa kembali ke sekolah ini. "RD alias AD termasuk siswa yang cerdas," tutur Hari.
Doa ini digelar usai salat Jumat, seluruh siswa dan guru memenuhi musholla sekolah. Para siswa lantas dibagikan selebaran yang berisi panduan doa yang akan dilantunkan. Dipimpin para guru, para siswa dengan khidmat dan khusuk melantunkan doa.
Suasanan di SMAN 12 sendiri masih kondusif setelah ditemukan mayat bayi. Hanya saja, gudang di dekat toilet tempat ditemukannya bayi itu masih dipasang garis pembatas polisi.
Sebelumnya, SMAN 12 di Jalan Sememi digemparkan dengan kasus penemuan bayi di toilet khusus guru dan TU sekitar pukul 06.45 WIB, Senin (26/7/2010). Bayi
laki-laki yang ditemukan di dalam kardus sudah tewas dan kondisinya mengenaskan karena di leher ada lilitan kabel listrik.
Terungkapnya RD alias AD sebagai ibunya ini setelah polisi berinisiatif mengundang bidan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap seluruh siswi SMAN 12. Pelaku kepada polisi mengaku dihamili kekasihnya, R.
Pasalnya di sekolah itu ditemukan mayat bayi laki-laki terlilit kabel listrik di toilet guru dan TU. Doa juga bertujuan untuk mendoakan arwah bayi anak RD alias AD (15) yang tak lain dan tak bukan adalah siswa kelas X di sekolah itu.
"Selain itu, doa bersama ini juga dilakukan untuk mendoakan keselamatan seluruh warga SMAN 12," kata Kepala Sekolah SMAN 12, Hari Sutanto, kepada wartawan di SMAN 12, Jalan Sememi, Jumat (30/7/2010).
Hari mengungkapkan bahwa dirinya berharap kejadian ini adalah yang pertama dan terakhir bagi sekolah yang dipimpinnya. Dengan kejadian ini, siswa lain bisa belajar dan mengambil hikmahnya.
Mengenai RD alias AD, Hari mengatakan bahwa pihaknya berharap bahwa RD alias AD bisa kembali ke sekolah ini. "RD alias AD termasuk siswa yang cerdas," tutur Hari.
Doa ini digelar usai salat Jumat, seluruh siswa dan guru memenuhi musholla sekolah. Para siswa lantas dibagikan selebaran yang berisi panduan doa yang akan dilantunkan. Dipimpin para guru, para siswa dengan khidmat dan khusuk melantunkan doa.
Suasanan di SMAN 12 sendiri masih kondusif setelah ditemukan mayat bayi. Hanya saja, gudang di dekat toilet tempat ditemukannya bayi itu masih dipasang garis pembatas polisi.
Sebelumnya, SMAN 12 di Jalan Sememi digemparkan dengan kasus penemuan bayi di toilet khusus guru dan TU sekitar pukul 06.45 WIB, Senin (26/7/2010). Bayi
laki-laki yang ditemukan di dalam kardus sudah tewas dan kondisinya mengenaskan karena di leher ada lilitan kabel listrik.
Terungkapnya RD alias AD sebagai ibunya ini setelah polisi berinisiatif mengundang bidan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap seluruh siswi SMAN 12. Pelaku kepada polisi mengaku dihamili kekasihnya, R.
0 komentar:
Posting Komentar