Blower Jatuh dan Konsleting, Pabrik Mebel di Magelang Terbakar
KWARTETWO.COM: Magelang -
Pabrik furniture (mebel) PT Kayu Lima Utama Magelang milik Joko Budi
Santoso (45) di Jalan Raya Yogjakarta-Magelang KM 7, Senin (23/8/2010)
terbakar hebat. Akibatnya, ratusan mebel yang sudah siap diekspor ludes
terbakar.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan detikcom, kebakaran dipicu oleh sebuah mesin blower yang bocor. Mesin itu kemudian konsleting hingga memercikan api yang menjilat ke sejumlah bagian pabrik.
Beberapa saat kemudian cerobong blower ambruk sehingga api kemudian membakar ratusan mebel siap ekspor.
"Peristiwanya berlangsung cepat sekali. Setelah blower meledak dan ambruk, api menyambar ke mana-mana. Para karyawan yang panik segera berhamburan menyelamatkan diri," tutur saksi mata, Nur Cholis (26).
Nur Cholis mengaku saat api mulai membakar, ia sedang berada di dekat blower tersebut. Api lalu menyambar cat dan mebel yang kebetulan lokasi titik awal kebakaran ini berdekatan dengan tempat packing.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Marjiono (49) Kepala Dusun Randugunting, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
"Cat dan tiner membuat api cepat besar. Apalagi di sana ada ratusan mebel siap ekspor dan bahan baku mebel kering yang baru saja dioven," tegas Marjiono.
Sebanyak 250 karyawan PT Kayu Lima utama kemudian bekerja keras menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Sayangnya, uang arisan karyawan tidak sempat diselamatkan sehingga ikut terbakar.
Demikian juga dengan ratusan karyawan wanita kemudian berjejer di pinggir jalan raya Yogyakarta-Magelang sampai menunggu barang-barang milik pabrik.
Hingga pukul 21.00 WIB, api sudah mengecil setelah mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Magelang, Pemerintah Kabupaten Temanggung ikut diturunkan, namun masih ada bara api di gudang pabrik.
Kapolsek Mungkid AKP Mujiono yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan belum mengetahui penyebab kebakaran ini.
"Kami lakukan lakukan penyelidikan dulu," tegas Mudjiono.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan detikcom, kebakaran dipicu oleh sebuah mesin blower yang bocor. Mesin itu kemudian konsleting hingga memercikan api yang menjilat ke sejumlah bagian pabrik.
Beberapa saat kemudian cerobong blower ambruk sehingga api kemudian membakar ratusan mebel siap ekspor.
"Peristiwanya berlangsung cepat sekali. Setelah blower meledak dan ambruk, api menyambar ke mana-mana. Para karyawan yang panik segera berhamburan menyelamatkan diri," tutur saksi mata, Nur Cholis (26).
Nur Cholis mengaku saat api mulai membakar, ia sedang berada di dekat blower tersebut. Api lalu menyambar cat dan mebel yang kebetulan lokasi titik awal kebakaran ini berdekatan dengan tempat packing.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Marjiono (49) Kepala Dusun Randugunting, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
"Cat dan tiner membuat api cepat besar. Apalagi di sana ada ratusan mebel siap ekspor dan bahan baku mebel kering yang baru saja dioven," tegas Marjiono.
Sebanyak 250 karyawan PT Kayu Lima utama kemudian bekerja keras menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Sayangnya, uang arisan karyawan tidak sempat diselamatkan sehingga ikut terbakar.
Demikian juga dengan ratusan karyawan wanita kemudian berjejer di pinggir jalan raya Yogyakarta-Magelang sampai menunggu barang-barang milik pabrik.
Hingga pukul 21.00 WIB, api sudah mengecil setelah mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Magelang, Pemerintah Kabupaten Temanggung ikut diturunkan, namun masih ada bara api di gudang pabrik.
Kapolsek Mungkid AKP Mujiono yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan belum mengetahui penyebab kebakaran ini.
"Kami lakukan lakukan penyelidikan dulu," tegas Mudjiono.
0 komentar:
Posting Komentar