Bayi AD Dimakamkan Diam-diam oleh Keluarga
KWARTETWO.COM: Surabaya -
Bayi laki-laki yang ditemukan tewas mengenaskan di SMA 12 Surabaya
akhirnya dimakamkan. Bayi itu dibuang dan dibunuh ibu kandungnya, RD
alias AD (15).
Bayi malang itu dimakamkan hanya oleh kakeknya dan kerabatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalianak atau yang dikenal makam Mbah ratu di Jalan Demak.
Jenazah itu dibawa Suharyadi (36) dan kerabatnya dengan mengendarai sepeda motor dan dibungkus dengan selendang. Suharyadi mengambil jenazah dari kamar jenazah Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya sekitar pukul 12.00 WIB dan tiba di TPU Kalianak sekitar pukul 13.00 WIB.
"Cuma orang dua saja mas. Bukan naik ambulance cuma naik sepeda motor," ujar Satuki penjaga dan pembersih TPU Kalianak.
Satuki menceritakan, pada Rabu (28/7/2010) malam, kerabat Suharyadi menghubunginya dan meminta tolong untuk memakamkan seorang bayi. Satuki pun
menerimanya dan menyediakan liang lahat khusus bayi di areal TPU Kalianak, pada Kamis (29/7/2010) pagi.
Satuki mengaku tidak tahu, jika bayi yang akan dimakamkan adalah korban pembunuhan yang dilakukan ibunya sendiri, RD alias AD. "Awalnya saya tidak tahu. Tapi saya curiga, bayinya dikafani dan dibungkus plastik. Baunya cukup menyengat. Setelah saya tanyakan ternyata benar," tuturnya.
Pemakaman itu juga tidak menghadirkan modin dari Manukan, tapi dicarikan modin sekitar TPU.
"Tidak ramai kok mas. Cuma berdua dan modinnya juga saya carikan di sekitar sini. Kasihan mas orangnya tidak mampu. Cuma mengeluarkan uang sekitar Rp 300 ribu, untuk modin Rp 20 ribu dan Rp 275 ribu untuk semua biaya pemakaman," tutur Satuki.
Sebelumnya, SMAN 12 di Jalan Sememi digemparkan dengan kasus penemuan bayi di toilet khusus guru dan TU sekitar pukul 06.45 WIB, Senin (26/7/2010). Bayi
laki-laki yang ditemukan di dalam kardus sudah tewas dan kondisinya mengenaskan karena di leher ada lilitan kabel listrik.
Terungkapnya RD alias AD sebagai ibunya ini setelah polisi berinisiatif mengundang bidan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap seluruh siswi SMAN 12. Pelaku mengaku dihamili kekasihnya, R yang saat ini masih diburu polisi.
Bayi malang itu dimakamkan hanya oleh kakeknya dan kerabatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalianak atau yang dikenal makam Mbah ratu di Jalan Demak.
Jenazah itu dibawa Suharyadi (36) dan kerabatnya dengan mengendarai sepeda motor dan dibungkus dengan selendang. Suharyadi mengambil jenazah dari kamar jenazah Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya sekitar pukul 12.00 WIB dan tiba di TPU Kalianak sekitar pukul 13.00 WIB.
"Cuma orang dua saja mas. Bukan naik ambulance cuma naik sepeda motor," ujar Satuki penjaga dan pembersih TPU Kalianak.
Satuki menceritakan, pada Rabu (28/7/2010) malam, kerabat Suharyadi menghubunginya dan meminta tolong untuk memakamkan seorang bayi. Satuki pun
menerimanya dan menyediakan liang lahat khusus bayi di areal TPU Kalianak, pada Kamis (29/7/2010) pagi.
Satuki mengaku tidak tahu, jika bayi yang akan dimakamkan adalah korban pembunuhan yang dilakukan ibunya sendiri, RD alias AD. "Awalnya saya tidak tahu. Tapi saya curiga, bayinya dikafani dan dibungkus plastik. Baunya cukup menyengat. Setelah saya tanyakan ternyata benar," tuturnya.
Pemakaman itu juga tidak menghadirkan modin dari Manukan, tapi dicarikan modin sekitar TPU.
"Tidak ramai kok mas. Cuma berdua dan modinnya juga saya carikan di sekitar sini. Kasihan mas orangnya tidak mampu. Cuma mengeluarkan uang sekitar Rp 300 ribu, untuk modin Rp 20 ribu dan Rp 275 ribu untuk semua biaya pemakaman," tutur Satuki.
Sebelumnya, SMAN 12 di Jalan Sememi digemparkan dengan kasus penemuan bayi di toilet khusus guru dan TU sekitar pukul 06.45 WIB, Senin (26/7/2010). Bayi
laki-laki yang ditemukan di dalam kardus sudah tewas dan kondisinya mengenaskan karena di leher ada lilitan kabel listrik.
Terungkapnya RD alias AD sebagai ibunya ini setelah polisi berinisiatif mengundang bidan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap seluruh siswi SMAN 12. Pelaku mengaku dihamili kekasihnya, R yang saat ini masih diburu polisi.
0 komentar:
Posting Komentar