Image by Kwartetwo

Rabu, 28 Juli 2010

Siswa Argentina Pecahkan Misteri Pembunuhan Tiga-Dasawarsa

Kwartetwo.com: Jakarta -  Penyelidikan oleh siswa satu kelas sekolah menengah di Argentina membantu pengungkapan misteri yang selama tiga dasawarsa menyelimuti kasus hilangnya seorang warga Prancis dan pacarnya, yang berkebangsaan Meksiko, selama rejim militer brutal negeri itu 1976-1983.

Kerangka Yves Domergue dan Cristine Cialceta, yang dikuburkan tanpa upacara di kuburan tanpa nisan 34 tahun lalu, telah diidentifikasi berkat pekerjaan para siswa dan warga lain kota kecil Melincue, kata saudara Demorgue, Selasa.

"Kami telah menemukan saudara saya dan pacarnya. Mereka telah diidentifikasi. Setelah 34 tahun kebuntuan, kami lega karena telah menemukan mereka dan juga mengetahui mereka tak hidup terlalu lama di bawah para pembunuh mereka," kata Eric Domergue.

Pasangan itu dibunuh pada 1976, pada awal kediktatoran militer Argentina yang bertanggung jawab atas kematian atau hilangnya puluhan ribu pegiat sayap-kiri.

Mayat mereka --yang kemudian diidentifikasi-- ditemukan pada 26 September 1976 di pinggir satu jalan desa oleh seorang petani.

Mereka dikuburkan tiga hari kemudian di Melincue di pemakaman umum tanpa nama, sampai kegiatan detektif oleh siswa satu kelas sekolah lokal pada 2003, atas desakan guru mereka Juliana Cagrandi, mengungkapkan siapa mereka sesungguhnya.

Seorang pensiunan pejabat hukum yang menyimpan arsip mengenai mayat tanpa nama, Jorge Basulino, seorang pengacara Rogelio D`Angelo dan penduduk lain kota kecil itu memberi sumbangan dalam penyelidikan tersebut.

Para siswa itu dan guru mereka menyelidiki kasus tersebut sampai sekretariat hak asasi regional membuka penyelidikan resminya sendiri pada 2008 dan, setelah penggalian mayat, memastikan bahwa ada beberapa kebetulan dalam kasus Yves Domergue tersebut.

Keluarga Domergue diberitahu pada Mei mengenai temuan awal, dan dua pekan lalu seorang hakim Argentina mengeluarkan penegasan resmi.

Presiden Argentina Cristina Kirchner dijadwalkan memberi penghormatan kepada Yvez Domergue dan Cristina Cialceta dalam satu upacara pada Rabu. Duta besar Prancis dan seorang diplomat dari kedutaan besar Mexico juga direncanakan menghadiri upacara itu.

"Penghormatan layak diberikan atas apa yang mereka lakukan pada masa lalu, buat perjuangan mereka. Marilah kita berharap itu akan mengarah kepada sesuatu, bahwa Yves, untuk sesaat, mewakili 30.000 orang yang hilang selama kediktatoran," kata Eric Domergue (54), yang tinggal di Argentina.

Yves Domergue, yang dilahirkan di Paris pada 1954, adalah bagian dari satu keluarga Prancis yang pindah ke Argentina antara 1959 dan 1974. Ia memutuskan untuk tinggal ketika anggota lain keluarganya pergi.

Yves, seorang militer di Partai Pekerja Revolusioner --sayap politik kelompok gerilyawan Argentina yang aktif pada 1970-an, bertemu dengan Cialceta --yang dilahirkan di Meksiko-- di kota Rosario, tempat Cialceta tinggal bersama ibunya, orang Argentina.

Ives adalah satu dari 18 warga negara Prancis yang hilang selama kudeta junta atau pada Maret 1976 yang membangkitkannya. Hanya satu kerangka lagi yang telah diidentifikasi, seorang biarawati, Leonie Duquet.

Cialceta adalah salah satu dari dua warganegara Meksiko yang hilang.

Dari 30.000 orang hilang yang didaftar oleh kelompok hak asasi manusia, hanya 400 yang telah diidentifikasi.

Buat keluarga Domergue, jelasnya nasib Yves adalah akhir dari mimpi buruk, demikian laporan kantor berita Prancis, AFP.

0 komentar:

Bola

Kesehatan

Sport

Musik

Berita Utama | Nasional

Gayahidup

2222

  © Kwartetwo.com Didirikan Oleh Alan Maulana 2010

Kembali Ke ATAS  

IP