Kwartetwo.com: JAKARTA : Polisi terus mendalami kasus pembunuhan dan pembuangan
bayi yang ditemukan di toilet khusus guru dan tata usaha di SMAN 12,
Surabaya. Polisi kini fokus pada pria yang menghamili AD alias RD, ibu
yang melahirkan bayi naas tersebut.
Plt Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Bahagia Dachi
mengatakan, polisi belum mendapat informasi lengkap mengenai siapa ayah
dari anak yang dibunuh dan dibuang di toilet sekolah tersebut. RD, sang
ibu kondisinya masih lemah dan labil.
RD hingga kemarin masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara tingkat IV
Muhammad Dahlan. Kondisinya lemah dan letih sehingga yang bersangkutan
diberi kesempatan untuk istirahat. Namun demikian, keterangan sementara
yang diperoleh polisi, pria yang dicari bukan teman sekolah RD. "Tapi,
kami kini sudah mengerahkan unit reskrim untuk menangkap pria itu," kata
Dachi di Mapolrestabes, Surabaya, Selasa (27/7).
Bayi laki-laki dalam kardus itu ditemukan sekitar pukul 06.45 WIB,
Senin (26/7). Kondisi bayi benar-benar mengenaskan; leher dililit kabel
listrik dan sudah tak bernyawa.
Bayi naas itu diduga telah dibunuh sebelum dibuang di toilet sekolah
itu. Di bagian leher bayi yang masih merah itu ditemukan tanda bekas
cekikan tangan.
Polisi kemudian mengundang bidan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
terhadap seluruh siswi sekolah tersebut. Dari pemeriksaan ini terungkap
RD alias AD sebagai ibu dari bayi naas itu.
Menurut pengakuan RD, bayi yang dikandungnya lahir di rumah, bukan di
sekolah pada Rabu (21/7) malam. Keesokan harinya RD membawa bayi itu dan
dibuang di toilet sekolah.
Namun demikian, meski sudah mengaku, RD belum dikeluarkan dari sekolah.
Menurut Kepala SMAN 12, Hari Susanto dia, ibu dari anak itu baru
berusia 15 tahun dan masih dibawah umur, sehingga belum bisa memberi
sanksi laiknya orang dewasa. Sekolah masih menunggu hasil penyelidikan
polisi, dan siap menerima dengan lapang dada.
0 komentar:
Posting Komentar