Pasca Bentrok FBR, Rempoa Raya Ditutup
KWARTETWO.COM: Pengguna jalan diimbau tidak melintasi Jalan Rempoa Raya, Bintaro,
Tangerang Selatan. Pasalnya, pasca bentrok massal antara anggota Forum
Betawi Rempug (FBR) dan organisasi massa lainnya, jalur ini ditutup
untuk sementara.
Demikian dikemukakan Brigadir Polisi Satu, Ali, petugas Traffic Management Center Polda Metro, Sabtu, 31 Juli 2010.
Penutupan jalur ini dilakukan karena -- kendati bentrokan berhasil dihentikan dan suasana sudah kondusif--saat ini masih terdapat konsentrasi massa di sana.
Aparat keamanan juga masih berjaga jaga. Di lokasi sekitar tempat aparat keamanan bersiaga, asap masih mengepul dari kendaraan roda dua yang tadi dibakar massa.
Dalam bentrokan tadi, masing-masing kelompok massa saling melemparkan benda-benda keras, bahkan mereka juga menggunakan bom-bom molotov untuk melukai lawan.
Sejumlah orang dari kedua belah pihak mengalami luka setelah terkena lemparan benda keras.
Bentrokan mulai reda setelah satu regu aparat Brigadir Mobil tiba di lokasi. Bentrok benar-benar baru berhenti setelah polisi menembakkan gas air mata untuk mengurai konsentrasi massa.
Setelah itu, Ketua Umum Generasi Muda FBR, Fajri Husein, memerintahkan anak buahnya untuk segera angkat kaki dari lokasi bentrok.
Fajri menyerukan kepada semua anggotanya tidak melanjutkan bentrokan dengan ratusan warga yang baru saja terjadi di kawasan Rempoa Raya.
“Teman-teman di lapangan jangan mudah diadu domba, apalagi ini menjelang puasa. Kita harus jaga kerukunan dan kedamaian,” kata Fajri.
Demikian dikemukakan Brigadir Polisi Satu, Ali, petugas Traffic Management Center Polda Metro, Sabtu, 31 Juli 2010.
Penutupan jalur ini dilakukan karena -- kendati bentrokan berhasil dihentikan dan suasana sudah kondusif--saat ini masih terdapat konsentrasi massa di sana.
Aparat keamanan juga masih berjaga jaga. Di lokasi sekitar tempat aparat keamanan bersiaga, asap masih mengepul dari kendaraan roda dua yang tadi dibakar massa.
Dalam bentrokan tadi, masing-masing kelompok massa saling melemparkan benda-benda keras, bahkan mereka juga menggunakan bom-bom molotov untuk melukai lawan.
Sejumlah orang dari kedua belah pihak mengalami luka setelah terkena lemparan benda keras.
Bentrokan mulai reda setelah satu regu aparat Brigadir Mobil tiba di lokasi. Bentrok benar-benar baru berhenti setelah polisi menembakkan gas air mata untuk mengurai konsentrasi massa.
Setelah itu, Ketua Umum Generasi Muda FBR, Fajri Husein, memerintahkan anak buahnya untuk segera angkat kaki dari lokasi bentrok.
Fajri menyerukan kepada semua anggotanya tidak melanjutkan bentrokan dengan ratusan warga yang baru saja terjadi di kawasan Rempoa Raya.
“Teman-teman di lapangan jangan mudah diadu domba, apalagi ini menjelang puasa. Kita harus jaga kerukunan dan kedamaian,” kata Fajri.
0 komentar:
Posting Komentar