Serangan Roket Tewaskan Satu Prajurit Korea Selatan
:
Semenjung Korea semakin panas. Serangan roket Korea Utara telah
menewaskan satu prajurit Korea Selatan yang berada di Yeonpueong, pulau
di perairan barat perbatasan kedua negara.
Menurut kantor berita
Yonhap, sebanyak 13 tentara dan empat warga sipil terluka akibat ratusan
roket yang mendarat di pulau yang masuk wilayah Korea Selatan itu.
Juru
Bicara Pemimpin Militer Korea Selatan Kolonel Lee Bung-woo mengatakan
bombardir mulai pada pukul 14.34 waktu setempat atau 12.34 waktu
Indonesia Barat. "Beberapa mendarat tepat di pulau," katanya. Pasukannya
membalas dengan 80 tembakan roket.
Korea Selatan berada di
status paling gawat di masa non-perang. Pemimpin Militer Han Min-koo dan
sekutunya, Jenderal Walter Sharp yang memimpin 28.500 pasukan AS di
Korea Selatan telah sepakat untuk menjalankan "Manajemen Krisis
Bersama." Han juga telah menghubungi pemimpin Korea Utara untuk
menghentikan pengeboman.
Sebelum mengadakan pertemuan dengan jenderal-jenderalnya di bunker di bawah Istana Kepresidenan di Seoul, Presiden Lee Myung-bak meminta bawahannya untuk mencegah konflik meluas. "Kita harus memilih tindakan dengan hati-hati," katanya.
Masih belum diketahui motif penyerangan tersebut. Beredar kabar Korea Utara marah akibat latihan militer tetangganya yang berlangsung di pantai barat. Saat ini Korea Selatan sedang melangsungkan Latihan Hoguk, satu dari tiga latihan militer tahunan yang melibatkan 70 ribu pasukan. Namun Pimpinan Militer menampik tudingan itu karena hujan bom terjadi jauh dari lokasi latihan.
Sebelum mengadakan pertemuan dengan jenderal-jenderalnya di bunker di bawah Istana Kepresidenan di Seoul, Presiden Lee Myung-bak meminta bawahannya untuk mencegah konflik meluas. "Kita harus memilih tindakan dengan hati-hati," katanya.
Masih belum diketahui motif penyerangan tersebut. Beredar kabar Korea Utara marah akibat latihan militer tetangganya yang berlangsung di pantai barat. Saat ini Korea Selatan sedang melangsungkan Latihan Hoguk, satu dari tiga latihan militer tahunan yang melibatkan 70 ribu pasukan. Namun Pimpinan Militer menampik tudingan itu karena hujan bom terjadi jauh dari lokasi latihan.
0 komentar:
Posting Komentar