Pelajar Tewas Diclurit Saat Tauran
:
BOGOR :Gara-gara tauran antar pelajar, Didit Ardian, 16, tewas
setelah diclurit. Pelajar SMK Bhakti Taruna, Kota Bogor ini kena sabetan
celurit di perut kanan oleh Muhammad Zaenudin, 16, pelajar SMK YZA Kota
Bogor di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (9/11).
Aksi tawuran antar pelajar dua sekolah Kota Bogor itu memang sering terjadi. Bahkan lokasi tawuran sering berpindah-pindah sesuai dengan kesepakatan. Terakhir, sekitar 50 pelajar dari dua sekolah terlibat bentrok, di kawasan perkebunan teh Gunung Mas Cisarua yang berbuntut pada kematian pelajar kelas 2 Bhakti Taruna asal Muara Sari, Bogor Selatan itu.
Tawuran baru mereda, setelah puluhan petugas Polsek Cisarua dan Polres Bogor tiba dilokasi dan membubarkan aksi tawuran tersebut. 14 orang yang berhasil ditangkap, langsung di gelandang ke Mapolsek Ciawi. Sementara hingga pemeriksaan, polisi baru menetapkan Codet pelajar SMA Yza sebagai tersangka beserta barang bukti sebuah celurit yang digunakan untuk membacok korban.
Dihadapan petugas, tersangka mengaku tidak menaruh dendam pada korban. "Saya tidak mengenalnya, yang jelas sekolah kita memang sering tawuran. Saya bacok dia menggunakan celurit tepat diperutnya," ujar tersangka.
Ia menambahkan, dirinya mau ikut tawuran di Gunung Mas Puncak, karena dirinya pada satu bulan lalu, menjadi korban pembacokan rekan korban saat ke dua sekolah ini terlibat tawuran di Caringin Bogor.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Zulkarnaen Harahap didampingi Kapolsek Ciawi, AKP Karta Atmadja menegaskan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan.
"Untuk saat ini, kita baru tetapkan satu orang sebagai. Dia adalah yang melakukan pembacokan ke perut korban hingga tewas di perkebunan teh Gunung Mas. Kalau untuk tersangka terkait tindak pidana mengganggu ketertiban umum masih kita kembangkan," tandas Zulkarnaen.
Aksi tawuran antar pelajar dua sekolah Kota Bogor itu memang sering terjadi. Bahkan lokasi tawuran sering berpindah-pindah sesuai dengan kesepakatan. Terakhir, sekitar 50 pelajar dari dua sekolah terlibat bentrok, di kawasan perkebunan teh Gunung Mas Cisarua yang berbuntut pada kematian pelajar kelas 2 Bhakti Taruna asal Muara Sari, Bogor Selatan itu.
Tawuran baru mereda, setelah puluhan petugas Polsek Cisarua dan Polres Bogor tiba dilokasi dan membubarkan aksi tawuran tersebut. 14 orang yang berhasil ditangkap, langsung di gelandang ke Mapolsek Ciawi. Sementara hingga pemeriksaan, polisi baru menetapkan Codet pelajar SMA Yza sebagai tersangka beserta barang bukti sebuah celurit yang digunakan untuk membacok korban.
Dihadapan petugas, tersangka mengaku tidak menaruh dendam pada korban. "Saya tidak mengenalnya, yang jelas sekolah kita memang sering tawuran. Saya bacok dia menggunakan celurit tepat diperutnya," ujar tersangka.
Ia menambahkan, dirinya mau ikut tawuran di Gunung Mas Puncak, karena dirinya pada satu bulan lalu, menjadi korban pembacokan rekan korban saat ke dua sekolah ini terlibat tawuran di Caringin Bogor.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Zulkarnaen Harahap didampingi Kapolsek Ciawi, AKP Karta Atmadja menegaskan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan.
"Untuk saat ini, kita baru tetapkan satu orang sebagai. Dia adalah yang melakukan pembacokan ke perut korban hingga tewas di perkebunan teh Gunung Mas. Kalau untuk tersangka terkait tindak pidana mengganggu ketertiban umum masih kita kembangkan," tandas Zulkarnaen.
0 komentar:
Posting Komentar