Teroris-Polisi Baku Tembak
:
TEBING TINGGI -- Petugas Sat Intel Polres Tebing Tinggi, tadi malam sekira pukul 19.00 WIB baku tembak dengan 16 kawanan terduga teroris yang menyerang Polsekta Hamparan Perak di Kampung Paya Kuruk, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis, Tebing Tinggi. Kontak tembak juga berlangsung pada pukul 21.00 WIB di kawasan Dolok Masihul, saat pengejaran. Tak ada korban dalam peristiwa ini, namun tak satupun terduga teroris yang berhasil dilumpuhkan. Dalam peristiwa ini beberapa unit sepeda motor milik terduga teroris berhasil disita.
Informasi yang didapat wartawan Sumut Pos (grup JPNN) dari petugas yang terlibat baku tembak, Bripka BI, baku tembak itu diawali dari penguntitan yang mereka lakukan sejak pukul 09.00 WIB. Saat itu, katanya, mereka mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Sipispis, Serdang Bedagai, ada masyarakat yang melihat 16 orang sedang salat berjamaah di pinggir Sungai Batu Nongol, di pinggiran perladangan warga.
Warga yang menelepon polisi itu mengatakan, ke-16 orang berpakaian kotor, penuh bercak lumpur. Tak cuma itu, perilaku mereka juga aneh. Setelah salat ada beberapa yang buang air kecil sambil jongkok.
Bripka BI yang mendengar laporan warga itu bersama enam personel Sat Intel Polres Tebing Tinggi pun langsung meluncur ke lokasi. ”Awalnya kami ikuti mulai dari arah Jalan besar Sipispis menuju Tebing Tinggi. Mereka (gerombolan terduga teroris, Red) sempat bertanya kepada kami dengan perkataan, ”Ada tempel bang bang?”. Ada kereta mereka yang bannya bocor,” kata mereka.
Bripka BI mengatakan, karena mereka belum yakin gerombolan itu terduga teroris, mereka pun mengawasi ke-16 orang yang mengendarai dua Yamaha Scorpio, satu Yamaha Jupiter, dua Yamaha RX King dan satu sepeda motor jenis bebek yang tak jelas apa mereknya.”Karena informasi yamg kami dapat belum A satu, kami belum berani melakukan penangkapan dan kami ikuti terus mereka. Sekira pukul 15.00 WIB, gerombolan itu menuju arah Dusun Kebun Jeruk, Desa Pertapaan, Sergai dan langsung memotong jalan menuju Desa Paya Kuruk, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis yang berbatasan dengan Perkebunan PTPN III,” katanya .
Melihat gerombolan itu masuk ke dalam perkampungan, Bripka BI dan kawan-kawan menyebar keberapa lokasi. ”Tak lama sekira Pukul 18.00 WIB, kami kehilangan jejak. Untung ada informasi dari warga setempat yang mengatakan bahwa ada sekelompok orang dengan mengunakan sepeda motor berjumlah tujuh unit, memakai pakaian kotor baru saja keluar menuju ke Kota Tebing Tinggi. Langsung kami kejar dan pada persimpangan Titi Gantung, Jalan Letda Sujono, Kota Tebing Tinggi, mereka mencurigai gerak-gerik kami. Kami langsung meminta mereka untuk berhenti,” paparnya.
”Kami pun langsung membentak. Berhenti atau kami tembak,” katanya. Saat itulah ke 16 orang itu mengeluarkan senjata api dan mengarahkannya kepada kami. ”Kami pun langsung menghindar, ada rekan saya yang tiarap,” tambahnya. Bripka BI secepat kilat meletuskan pistolnya ke udara. Tembakan itu dibalas gerombolan itu. ”Mereka langsung membalas dengan dua tembakan ke arah kami. Syukurnya saya dan rekan-rekan tidak ada yang kena tembakan. Padahal saat itu jarak kami hanya tiga meter,” ujarnya.
Bripka BI mengatakan, dia pun langsung mengarahkan tembakan ke kaki salah seorang gerombolan itu. ”Kontan mereka berpencar, empat sepeda motor yang berboncengan menuju arah Dolok Masihul, mungkin langsung mengarah ke Kota Galang, Sergai. Satu sepeda motor yang berboncengan dengan mengendari Yamaha Jupiter melarikan diri ke arah Jalan Ir H Juanda Tebing Tinggi. Sedangkan satu sepeda motor, tak diketahui lari kemana dan satu Sepeda Motor Merk RX King BK 4780 FS, warna hitam ditinggalkan pelaku dengan menjatuhkan diri saat dilakukan pengejaran. Pelaku tidak ditemukan dan berhasil melarikan diri ,’’ katanya lagi.
Bripka BI menyebutkan, menurut perhitungannya gerombolan itu memiliki lebih dari 6 pucuk pistol berjenis FN dan laras pendek lainnya. ”Terlihat dari tas yang mereka bawah dan mereka mengendarai satu sepeda motor Yamaha Scorpio, dua Yamaha Jupiter, 2 RX King dan lainya sepeda motor bebek, semuanya berplat BK Medan. Karena kehilangan jejak kami menelpon ke Polres Tebing Tinggi untuk minta bantuan. Saat itu kami hanya berjumlah 7 orang, tak mungkin kami lakukan pengejaran lagi, bisa mati konyollah nanti,“ tambahnya.
Sepeda Motor RX King Warna hitam BK 4780 FS rakitan 2001 tersebut diamankan langsung ke Mapolres Tebing Tinggi. Terlihat di tempat duduk sepeda motor itu bekas bercak darah. Ada dugaan sementara satu dari mereka telah tertembak. Pihak Polres langsung menghubungi Samsat Medan dan berhasil menemukan identitas pemilik sepeda Motor RX King tersebut. Kmeudian didapat nama Alamsyah, warga Jalan Bandeng, Medan Labuhan, Kota Medan. Disebutkan juga sepeda motor itu telah mati STNK-nya sejak tahun 2003.
Informasi pengejaran hingga tadi malam, didapat informasi dari Polsek Dolok Masihul. Gerombolan itu juga terlibat baku tembak dengan polisi Polsek Dolok Masihul sekitar pukul 21.00 WIB. Belum berhasil diterima informasi apakah ada gerombolan yang tertembak, atau polisi yang jadi korban.
Di Mapolres Tebing Tinggi tadi malam mendadak sibuk. Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Robert Harianto S Sos langsung memimpin apel mendadak guna mempersiapkan pengejaran selanjutnya ke berbagai titik. Satu Pelton Brimob Detasmen–B langsung diturunkan, terlihat Polisi Militer (PM) dengan bersenjata lengkap juga ikut melakukan pengejaran. Pengejaran dilakukan tiga regu, terdiri dari gabungan polisi, Brimob dan Denpom. Kesatuan gabungan Polisi, Brimob, dan Polisi Militer dipersanjatai lengkap dengan rompi anti peluru.
Saat diminta keterangan terkait kejadian baku tembak antara Polisi dengan kelompok bersenjata api, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Hariyanto SSos belum mau memberi keterangannya. ’’Tunggu saja, karena kami lagi sibuk mempersiapkan pengejaran terhadap pelaku besenjata api,” kata Robert Hariyanto.
Informasi lainnya, pengejaran melibatkan Bataliyon 121. Pukul 22.00 WIb terjadi baku tembak di Simpang 11 Maret, Dolok Masihul. Terus dikejar, pukul 23.00 terjadi baku tembak di Kampung Dilem, Desa Sarang Torop, Dolok Masihul. Namun belum ada teroris yang berhasil dilumpuhkan. Pasukan gabungan kini terus mengejar ke arah Kecamatan Bintang Bayu, Sergai.
TEBING TINGGI -- Petugas Sat Intel Polres Tebing Tinggi, tadi malam sekira pukul 19.00 WIB baku tembak dengan 16 kawanan terduga teroris yang menyerang Polsekta Hamparan Perak di Kampung Paya Kuruk, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis, Tebing Tinggi. Kontak tembak juga berlangsung pada pukul 21.00 WIB di kawasan Dolok Masihul, saat pengejaran. Tak ada korban dalam peristiwa ini, namun tak satupun terduga teroris yang berhasil dilumpuhkan. Dalam peristiwa ini beberapa unit sepeda motor milik terduga teroris berhasil disita.
Informasi yang didapat wartawan Sumut Pos (grup JPNN) dari petugas yang terlibat baku tembak, Bripka BI, baku tembak itu diawali dari penguntitan yang mereka lakukan sejak pukul 09.00 WIB. Saat itu, katanya, mereka mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Sipispis, Serdang Bedagai, ada masyarakat yang melihat 16 orang sedang salat berjamaah di pinggir Sungai Batu Nongol, di pinggiran perladangan warga.
Warga yang menelepon polisi itu mengatakan, ke-16 orang berpakaian kotor, penuh bercak lumpur. Tak cuma itu, perilaku mereka juga aneh. Setelah salat ada beberapa yang buang air kecil sambil jongkok.
Bripka BI yang mendengar laporan warga itu bersama enam personel Sat Intel Polres Tebing Tinggi pun langsung meluncur ke lokasi. ”Awalnya kami ikuti mulai dari arah Jalan besar Sipispis menuju Tebing Tinggi. Mereka (gerombolan terduga teroris, Red) sempat bertanya kepada kami dengan perkataan, ”Ada tempel bang bang?”. Ada kereta mereka yang bannya bocor,” kata mereka.
Bripka BI mengatakan, karena mereka belum yakin gerombolan itu terduga teroris, mereka pun mengawasi ke-16 orang yang mengendarai dua Yamaha Scorpio, satu Yamaha Jupiter, dua Yamaha RX King dan satu sepeda motor jenis bebek yang tak jelas apa mereknya.”Karena informasi yamg kami dapat belum A satu, kami belum berani melakukan penangkapan dan kami ikuti terus mereka. Sekira pukul 15.00 WIB, gerombolan itu menuju arah Dusun Kebun Jeruk, Desa Pertapaan, Sergai dan langsung memotong jalan menuju Desa Paya Kuruk, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis yang berbatasan dengan Perkebunan PTPN III,” katanya .
Melihat gerombolan itu masuk ke dalam perkampungan, Bripka BI dan kawan-kawan menyebar keberapa lokasi. ”Tak lama sekira Pukul 18.00 WIB, kami kehilangan jejak. Untung ada informasi dari warga setempat yang mengatakan bahwa ada sekelompok orang dengan mengunakan sepeda motor berjumlah tujuh unit, memakai pakaian kotor baru saja keluar menuju ke Kota Tebing Tinggi. Langsung kami kejar dan pada persimpangan Titi Gantung, Jalan Letda Sujono, Kota Tebing Tinggi, mereka mencurigai gerak-gerik kami. Kami langsung meminta mereka untuk berhenti,” paparnya.
”Kami pun langsung membentak. Berhenti atau kami tembak,” katanya. Saat itulah ke 16 orang itu mengeluarkan senjata api dan mengarahkannya kepada kami. ”Kami pun langsung menghindar, ada rekan saya yang tiarap,” tambahnya. Bripka BI secepat kilat meletuskan pistolnya ke udara. Tembakan itu dibalas gerombolan itu. ”Mereka langsung membalas dengan dua tembakan ke arah kami. Syukurnya saya dan rekan-rekan tidak ada yang kena tembakan. Padahal saat itu jarak kami hanya tiga meter,” ujarnya.
Bripka BI mengatakan, dia pun langsung mengarahkan tembakan ke kaki salah seorang gerombolan itu. ”Kontan mereka berpencar, empat sepeda motor yang berboncengan menuju arah Dolok Masihul, mungkin langsung mengarah ke Kota Galang, Sergai. Satu sepeda motor yang berboncengan dengan mengendari Yamaha Jupiter melarikan diri ke arah Jalan Ir H Juanda Tebing Tinggi. Sedangkan satu sepeda motor, tak diketahui lari kemana dan satu Sepeda Motor Merk RX King BK 4780 FS, warna hitam ditinggalkan pelaku dengan menjatuhkan diri saat dilakukan pengejaran. Pelaku tidak ditemukan dan berhasil melarikan diri ,’’ katanya lagi.
Bripka BI menyebutkan, menurut perhitungannya gerombolan itu memiliki lebih dari 6 pucuk pistol berjenis FN dan laras pendek lainnya. ”Terlihat dari tas yang mereka bawah dan mereka mengendarai satu sepeda motor Yamaha Scorpio, dua Yamaha Jupiter, 2 RX King dan lainya sepeda motor bebek, semuanya berplat BK Medan. Karena kehilangan jejak kami menelpon ke Polres Tebing Tinggi untuk minta bantuan. Saat itu kami hanya berjumlah 7 orang, tak mungkin kami lakukan pengejaran lagi, bisa mati konyollah nanti,“ tambahnya.
Sepeda Motor RX King Warna hitam BK 4780 FS rakitan 2001 tersebut diamankan langsung ke Mapolres Tebing Tinggi. Terlihat di tempat duduk sepeda motor itu bekas bercak darah. Ada dugaan sementara satu dari mereka telah tertembak. Pihak Polres langsung menghubungi Samsat Medan dan berhasil menemukan identitas pemilik sepeda Motor RX King tersebut. Kmeudian didapat nama Alamsyah, warga Jalan Bandeng, Medan Labuhan, Kota Medan. Disebutkan juga sepeda motor itu telah mati STNK-nya sejak tahun 2003.
Informasi pengejaran hingga tadi malam, didapat informasi dari Polsek Dolok Masihul. Gerombolan itu juga terlibat baku tembak dengan polisi Polsek Dolok Masihul sekitar pukul 21.00 WIB. Belum berhasil diterima informasi apakah ada gerombolan yang tertembak, atau polisi yang jadi korban.
Di Mapolres Tebing Tinggi tadi malam mendadak sibuk. Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Robert Harianto S Sos langsung memimpin apel mendadak guna mempersiapkan pengejaran selanjutnya ke berbagai titik. Satu Pelton Brimob Detasmen–B langsung diturunkan, terlihat Polisi Militer (PM) dengan bersenjata lengkap juga ikut melakukan pengejaran. Pengejaran dilakukan tiga regu, terdiri dari gabungan polisi, Brimob dan Denpom. Kesatuan gabungan Polisi, Brimob, dan Polisi Militer dipersanjatai lengkap dengan rompi anti peluru.
Saat diminta keterangan terkait kejadian baku tembak antara Polisi dengan kelompok bersenjata api, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Hariyanto SSos belum mau memberi keterangannya. ’’Tunggu saja, karena kami lagi sibuk mempersiapkan pengejaran terhadap pelaku besenjata api,” kata Robert Hariyanto.
Informasi lainnya, pengejaran melibatkan Bataliyon 121. Pukul 22.00 WIb terjadi baku tembak di Simpang 11 Maret, Dolok Masihul. Terus dikejar, pukul 23.00 terjadi baku tembak di Kampung Dilem, Desa Sarang Torop, Dolok Masihul. Namun belum ada teroris yang berhasil dilumpuhkan. Pasukan gabungan kini terus mengejar ke arah Kecamatan Bintang Bayu, Sergai.
0 komentar:
Posting Komentar