Sejak Letusan Merapi, Pengungsi Membludak

VIVAnews - Jumlah pengungsi di Hargobinangun, Pakem, Sleman Yogyakarta melonjak sejak letusan letusan Gunung Merapi, kemarin sore. Petugas pun memperluas areal pengungsian untuk menampung warga yang terus berdatangan.
Saat dikunjungi Wakil Presiden Boediono, Selasa siang, jumlah pengungsi hanya mencapai sekitar 500 orang yang terdiri dari lansia, ibu, dan anak. Mereka cukup ditampung di kantor Balai Desa Hargobinangun.
Sampai awan panas muncul pertama kali, Selasa sore pukul 17.02 WIB. "Sejak itu, pengungsi langsung melonjak dan mencapai 4358 orang," kata salah satu petugas Karang Taruna, Bakti, Rabu 27 Oktober 2010. Pengungsi ini mayoritas adalah penduduk Desa Kaliurang.
Karena tak cukup di balai kota, pengungsi kemudian dibuatkan barak-barak. Bahkan gedung SDN Purworejo pun disulap jadi tempat pengungsian. Warga memadati ruang kelas dan halaman sekolah dasar ini.
Erupsi Gunung Merapi menewaskan 25 orang, termasuk wartawan VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. Selain Wawan, seorang warga yang tewas diduga adalah juru kunci Gunung Merapi, Mbah Marijan.
Laporan: Fajar Sodiq | Yogyakarta
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar