Ratusan Pendatang di Jakarta Utara Terjaring
:
JAKARTA :Rumah kos-kosan, kontrakan, dan penampungan disatroni petugas Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkot Jakarta Utara, saat mengelar operasi Yustisi kependudukan di Kelurahan Sunter Agung dan Papanggo, Kamis (14/10). Sedikitnya 151 orang yang sebagian besar wanita terjaring dalam operasi tersebut.
Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono yang mempimpin langsung apel itu mengatakan, operasi ini tujuannya untuk menertibkan pendatang illegal yang tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas.
“Operasi ini diharapkan mampung mengurangi angka pengangguran di Jakarta. Kami tidak melarang siapapun ke Jakarta asalkan punya tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas yang silahkan,”jelas walikota yang didampingi Kasudin Dukcapil Edison Sianturi.
Rata-rata yang dijaring itu tidak memiliki identitas kependudukan DKI Jakarta. Sembilan orang yang diamankan itu kata Bambang Sugiyono merupakan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial). Walikota juga menambahkan, dari jumlah 151 orang yang terjaring itu, 130 orang diperiksa karena tidak memiliki identitas DKI Jakarta dan 82 orang di BAP (Berita Acara Pemeriksaan).
Walikota menghimbau kepada para pengusaha, baik konveksi perumahan, rumah makan dan usaha lainnya jika memilik karyawan supaya melakukan pengurusan identitas karyawannya. Dengan begitu jika nanti ada operasi semacam ini mereka tidak mengalami kesulitan.
“Rata-rata yang dijaring itu pendatang dari berbagai daerah seperti, Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapapa daerah lainnya. Untuk itu kami berharap pengusaha juga peduli dengan identitas mereka, ini sangat perlu karena dibutuhkan untuk identitas diri,”ujar Edison Sianturi.
JAKARTA :Rumah kos-kosan, kontrakan, dan penampungan disatroni petugas Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkot Jakarta Utara, saat mengelar operasi Yustisi kependudukan di Kelurahan Sunter Agung dan Papanggo, Kamis (14/10). Sedikitnya 151 orang yang sebagian besar wanita terjaring dalam operasi tersebut.
Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono yang mempimpin langsung apel itu mengatakan, operasi ini tujuannya untuk menertibkan pendatang illegal yang tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas.
“Operasi ini diharapkan mampung mengurangi angka pengangguran di Jakarta. Kami tidak melarang siapapun ke Jakarta asalkan punya tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas yang silahkan,”jelas walikota yang didampingi Kasudin Dukcapil Edison Sianturi.
Rata-rata yang dijaring itu tidak memiliki identitas kependudukan DKI Jakarta. Sembilan orang yang diamankan itu kata Bambang Sugiyono merupakan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial). Walikota juga menambahkan, dari jumlah 151 orang yang terjaring itu, 130 orang diperiksa karena tidak memiliki identitas DKI Jakarta dan 82 orang di BAP (Berita Acara Pemeriksaan).
Walikota menghimbau kepada para pengusaha, baik konveksi perumahan, rumah makan dan usaha lainnya jika memilik karyawan supaya melakukan pengurusan identitas karyawannya. Dengan begitu jika nanti ada operasi semacam ini mereka tidak mengalami kesulitan.
“Rata-rata yang dijaring itu pendatang dari berbagai daerah seperti, Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapapa daerah lainnya. Untuk itu kami berharap pengusaha juga peduli dengan identitas mereka, ini sangat perlu karena dibutuhkan untuk identitas diri,”ujar Edison Sianturi.
0 komentar:
Posting Komentar