Korban Tsunami Mentawai Butuh Bantuan Sembako

Jakarta -
Korban Tsunami di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), saat
ini membutuhkan sembako dan tenda darurat sebagai tempat berteduh.
Sedangkan bantuan pemerintah diperkirakan baru akan tiba siang nanti.
Hal itu disampaikan, Koordinator Data Yayasan Citra Mandiri (YCM), Pinda Simanjuntak yang dihubungi, Rabu (27/10/2010). Menurutnya, dengan kondisi pasca tsunami ini, korban bencana sangat mengharapkan bantuan berupa tenda dan sembako.
"Sejauh ini memang bantuan berupa tenda atau sembako belum ada yang sampai ke Mentawai. Hal itu dimungkinkan keterbatasan transportasi sekaligus gelombang laut yang masih tinggi," kata Pinda.
Dia juga menjelaskan, sejauh ini belum ada kepastian nasib sejumlah warga negara asing yang ada di Mentawai. Namun tim relawan YCM ini menyebutkan, bahwa salah satu kapal yang ditumpangi para turis asing itu, saat terjadi tsunami hangus terbakar.
"Bangkai kapalnya sudah ditemukan dengan seluruh kondisi yang terbakar. Namun kita sendiri belum menemukan warga asing yang ada di dalam itu. Jumlahnya penumpangnya juga belum tahu," kata Pinda.
Dia menyebut kapal yang ditumpangi turis asing itu, terbakar tepatnya di tempat objek wisata Makaroni Resort, di Kecamatan Pagai Utara.
"Saat kapal terbakar, masyarakat menyaksikan kobaran api tersebut. Hingga kini nasib isi penumpang itu sendiri belum diketahui," kata Pinda.
Dia juga menjelaskan, pasca tsunami kondisi listrik tetap menyala. Hanya saja yang dikeluhkan masyarakat sinyal telepon yang tidak stabil.
"Keluhan masyarakat salah satunya tentulah soal akses komunikasi melalui selular yang sering tidak berfungsi," kata Pinda.
Selain itu, akses antar desa juga ada yang terganggu akibat terputusnya sebuah jembatan di Desa Sikakap. Jembatan ini merupakan akses ke sejumlah desa lainnya. Jembatan tersebut panjangnya sekitar 4 meter.
"Saat ini warga yang ingin melintas, terpaksa harus berenang karena jembatan yang menghubungkan antar desa itu rusak diterjang tsunami," kata Pinda.
Hal itu disampaikan, Koordinator Data Yayasan Citra Mandiri (YCM), Pinda Simanjuntak yang dihubungi, Rabu (27/10/2010). Menurutnya, dengan kondisi pasca tsunami ini, korban bencana sangat mengharapkan bantuan berupa tenda dan sembako.
"Sejauh ini memang bantuan berupa tenda atau sembako belum ada yang sampai ke Mentawai. Hal itu dimungkinkan keterbatasan transportasi sekaligus gelombang laut yang masih tinggi," kata Pinda.
Dia juga menjelaskan, sejauh ini belum ada kepastian nasib sejumlah warga negara asing yang ada di Mentawai. Namun tim relawan YCM ini menyebutkan, bahwa salah satu kapal yang ditumpangi para turis asing itu, saat terjadi tsunami hangus terbakar.
"Bangkai kapalnya sudah ditemukan dengan seluruh kondisi yang terbakar. Namun kita sendiri belum menemukan warga asing yang ada di dalam itu. Jumlahnya penumpangnya juga belum tahu," kata Pinda.
Dia menyebut kapal yang ditumpangi turis asing itu, terbakar tepatnya di tempat objek wisata Makaroni Resort, di Kecamatan Pagai Utara.
"Saat kapal terbakar, masyarakat menyaksikan kobaran api tersebut. Hingga kini nasib isi penumpang itu sendiri belum diketahui," kata Pinda.
Dia juga menjelaskan, pasca tsunami kondisi listrik tetap menyala. Hanya saja yang dikeluhkan masyarakat sinyal telepon yang tidak stabil.
"Keluhan masyarakat salah satunya tentulah soal akses komunikasi melalui selular yang sering tidak berfungsi," kata Pinda.
Selain itu, akses antar desa juga ada yang terganggu akibat terputusnya sebuah jembatan di Desa Sikakap. Jembatan ini merupakan akses ke sejumlah desa lainnya. Jembatan tersebut panjangnya sekitar 4 meter.
"Saat ini warga yang ingin melintas, terpaksa harus berenang karena jembatan yang menghubungkan antar desa itu rusak diterjang tsunami," kata Pinda.
0 komentar:
Posting Komentar