Demo Mahasiswa di Bogor Ricuh
![]() |
Ilustrasi |
BOGOR :Demo mahasiswa meminta presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
lengser dari kursi singgasananya di Bogor berakhir ricuh, Rabu (20/10).
Demo yang berpusat di tiga titik yakni kampus Universitas Ibnu Chuldun (UIKA) Bogor, di Jalan Sholeh Ikandar Tanah Sareal Kota Bogor, Tugu Kujang di Jalan Pajajaran dan istana Bogor di Jalan Juanda Bogor Tengah Kota Bogor.
Aksi massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berpusat di depan kampus UIKA, disambut polisi dengan tindakan reprensif saat massa berusaha menghentikan enam mobil berplat merah dan sebuah tangki minyak milik Pertamina.
Mobil dinas yang diberhentikan, lalu di naiki massa, sebelum akhirnya digiring masuk ke dalam kampus. Polisi mulai memperketat pengamanan. Tindakan reprensif diberlakukan polisi, saat massa mencegat mobil tangki pertamina. Seorang mahasiswa bernama Mahdum, mahasiswa jurusan ekonomi UIKA di tendang dan di injak polisi saat berada didepan mobil pertamina. Dalam keadaan tegang, massa kemudian didorong paksa hingga berjatuhan kedalam got yang berada dipinggir jalan.
“Kami ingin aksi damai, tapi polisi bertindak reprensif dengan menendang rekan kami. Bahkan banyak rekan saya yang jatuh kedalam got akibat kekerasan polisi,” kata Andri, koordinator aksi.
Dari enam mobil plat merah, satu diantaranya adalah anggota DPRD Kabupaten Bogor, Tengku Hanibal Asmar. Politisi PPP ini diperkenankan keluar gedung UIKA setelah di interogasi sekitar 20 menit.
”Demo kami kali ini untuk mengkritisi kinerja pemerinatahan SBY-Boediono yang hari ini genap satu tahun. Menurut mahasiswa, pemerintahan sekaran belum berhasil merealisasikan janji saat kampanye 2009 lalu,” kata Kewong, pendemo lainnya.
Sementara di Tugu Kujang, massa BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Bogor menutup ruas jalan. Akibatnya kemacetan tidak terhindarkan. Sekitar setengah jam memblokit jalan Tugu Kujang, massa lalu berjalan konvoi menuju istana Bogor.
”Kami menuntut 4 point. Yang pertama, reformasi birokrasi dan melantik pimpinan KPK dan Polri, adili koruptor, kedaulatan negara harus di tegakkan dan hentikan propaganda busuk politik,” kata Didin Nurdiansah, ketua KAMMI Bogor.
Sementara di depan istana Bogor, ratusan massa dari BEM se-Indonesia mengepung pintu satu istana Bogor. Massa menduduki area steril ini selama hampir kurang dua jam.
Bentrokan fisik antara petugas dengan mahasiswa terjadi saat massa hendak membakar ban bekas, tepat didepan pintu satu. Tarik menarik dan saling dorong, di menangkan massa.
Namun ban bekas yang di bakar, langsung dipadamkan polisi dengan pemadam api yang dibawa petugas. Wakapolres Bogor Kota, Kompol Guntur yang berusaha meraih ban yang di bakar massa, lalu di dorong mundur. Akibatnya, benturan fisik terjadi.
Demo yang berpusat di tiga titik yakni kampus Universitas Ibnu Chuldun (UIKA) Bogor, di Jalan Sholeh Ikandar Tanah Sareal Kota Bogor, Tugu Kujang di Jalan Pajajaran dan istana Bogor di Jalan Juanda Bogor Tengah Kota Bogor.
Aksi massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berpusat di depan kampus UIKA, disambut polisi dengan tindakan reprensif saat massa berusaha menghentikan enam mobil berplat merah dan sebuah tangki minyak milik Pertamina.
Mobil dinas yang diberhentikan, lalu di naiki massa, sebelum akhirnya digiring masuk ke dalam kampus. Polisi mulai memperketat pengamanan. Tindakan reprensif diberlakukan polisi, saat massa mencegat mobil tangki pertamina. Seorang mahasiswa bernama Mahdum, mahasiswa jurusan ekonomi UIKA di tendang dan di injak polisi saat berada didepan mobil pertamina. Dalam keadaan tegang, massa kemudian didorong paksa hingga berjatuhan kedalam got yang berada dipinggir jalan.
“Kami ingin aksi damai, tapi polisi bertindak reprensif dengan menendang rekan kami. Bahkan banyak rekan saya yang jatuh kedalam got akibat kekerasan polisi,” kata Andri, koordinator aksi.
Dari enam mobil plat merah, satu diantaranya adalah anggota DPRD Kabupaten Bogor, Tengku Hanibal Asmar. Politisi PPP ini diperkenankan keluar gedung UIKA setelah di interogasi sekitar 20 menit.
”Demo kami kali ini untuk mengkritisi kinerja pemerinatahan SBY-Boediono yang hari ini genap satu tahun. Menurut mahasiswa, pemerintahan sekaran belum berhasil merealisasikan janji saat kampanye 2009 lalu,” kata Kewong, pendemo lainnya.
Sementara di Tugu Kujang, massa BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Bogor menutup ruas jalan. Akibatnya kemacetan tidak terhindarkan. Sekitar setengah jam memblokit jalan Tugu Kujang, massa lalu berjalan konvoi menuju istana Bogor.
”Kami menuntut 4 point. Yang pertama, reformasi birokrasi dan melantik pimpinan KPK dan Polri, adili koruptor, kedaulatan negara harus di tegakkan dan hentikan propaganda busuk politik,” kata Didin Nurdiansah, ketua KAMMI Bogor.
Sementara di depan istana Bogor, ratusan massa dari BEM se-Indonesia mengepung pintu satu istana Bogor. Massa menduduki area steril ini selama hampir kurang dua jam.
Bentrokan fisik antara petugas dengan mahasiswa terjadi saat massa hendak membakar ban bekas, tepat didepan pintu satu. Tarik menarik dan saling dorong, di menangkan massa.
Namun ban bekas yang di bakar, langsung dipadamkan polisi dengan pemadam api yang dibawa petugas. Wakapolres Bogor Kota, Kompol Guntur yang berusaha meraih ban yang di bakar massa, lalu di dorong mundur. Akibatnya, benturan fisik terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar