BPOM: Indomie Aman Dikonsumsi
:
JAKARTA -- Produk Indomie yang juga beredar di Taiwan tiba-tiba saja dirazia pejabat setempat. Namun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, menyatakan produk tersebut aman dikonsumsi di Indonesia. "Keamanannya dijamin karena sudah memenuhi syarat dan aman," jelas Kepala BPOM Indonesia Kustantinah, di Jakarta, Senin 11 Oktober.
Klarifikasi ini disampaikan untuk menanggapi razia Indomie di Taiwan. Mengenai Indomie yang beredar di Taiwan, Kustantinah tidak bisa memberi jawaban karena masing-masing negara mempunyai standar berbeda.
"Persyaratan yang kita terapkan mengacu pada syarat secara internasional, yakni Codex, badan standarisasi internasional. Sesuai standar itu, kita kembali mengkaji agar bisa mendapatkan risiko paparan maksimum dari bahan tambahan pangan," ujarnya.
Alasan pemerintah Taiwan menarik Indomie dari pasaran, karena produk ini dinilai mengandung dua bahan yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan. Kedua bahan itu adalah Methylparaben atau Methyl P-Hydroxybenzoate (E218) sebagai pengawet yang tidak boleh digunakan untuk makanan.
Di Taiwan, zat ini hanya digunakan pada produk kosmetik agar tidak berjamur. Karena sifatnya yang anti jamur, metil digunakan sebagai penghambat ragi dalam produk makanan. FDA mengatakan produk ini aman digunakan dalam jumlah kecil. Pada makanan metil ditemukan pada berbagai produk susu beku, minyak dan lemak, selai, sirup dan bumbu-bumbu.
Sebagai pengawet makanan, FDA menggolongkan Methylparaben dalam kategori Generally Recognized as Safe (GRAS). Artinya, bahan kimia ini bisa dan aman untuk digunakan pada sebagian besar produk makanan.
Sebagai pengawet makanan, Methylparaben memiliki keunggulan dibanding pengawet lain yaitu lebih mudah larut air. Oleh karenanya, senyawa ini sering dipakai karena dinilai lebih aman saat terlibat kontak dengan cairan.
Kelebihan lainnya, Methylparaben tidak hanya mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan instan dan awetan. Lebih dari itu, senyawa ini juga bisa membantu menjaga kestabilan rasa sehingga makanan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
Di dalam tubuh, senyawa ini juga relatif aman karena mudah dimetabolisme. Senyawa ini juga lebih cepat dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam penggunaan untuk kosmetika, Methylparaben jarang menimbulkan iritasi meski dapat memicu alergi pada sebagian orang. Senyawa ini tergolong senyawa non-toxic, yang tidak beracun sekalipun terserap melalui permukaan kulit maupun pencernaan. Meski ada beberapa penemuan soal bahaya metil namun hingga kini penemuan tersebut belum sepenuhnya diuji.
JAKARTA -- Produk Indomie yang juga beredar di Taiwan tiba-tiba saja dirazia pejabat setempat. Namun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, menyatakan produk tersebut aman dikonsumsi di Indonesia. "Keamanannya dijamin karena sudah memenuhi syarat dan aman," jelas Kepala BPOM Indonesia Kustantinah, di Jakarta, Senin 11 Oktober.
Klarifikasi ini disampaikan untuk menanggapi razia Indomie di Taiwan. Mengenai Indomie yang beredar di Taiwan, Kustantinah tidak bisa memberi jawaban karena masing-masing negara mempunyai standar berbeda.
"Persyaratan yang kita terapkan mengacu pada syarat secara internasional, yakni Codex, badan standarisasi internasional. Sesuai standar itu, kita kembali mengkaji agar bisa mendapatkan risiko paparan maksimum dari bahan tambahan pangan," ujarnya.
Alasan pemerintah Taiwan menarik Indomie dari pasaran, karena produk ini dinilai mengandung dua bahan yang tidak diperkenankan untuk digunakan dalam makanan. Kedua bahan itu adalah Methylparaben atau Methyl P-Hydroxybenzoate (E218) sebagai pengawet yang tidak boleh digunakan untuk makanan.
Di Taiwan, zat ini hanya digunakan pada produk kosmetik agar tidak berjamur. Karena sifatnya yang anti jamur, metil digunakan sebagai penghambat ragi dalam produk makanan. FDA mengatakan produk ini aman digunakan dalam jumlah kecil. Pada makanan metil ditemukan pada berbagai produk susu beku, minyak dan lemak, selai, sirup dan bumbu-bumbu.
Sebagai pengawet makanan, FDA menggolongkan Methylparaben dalam kategori Generally Recognized as Safe (GRAS). Artinya, bahan kimia ini bisa dan aman untuk digunakan pada sebagian besar produk makanan.
Sebagai pengawet makanan, Methylparaben memiliki keunggulan dibanding pengawet lain yaitu lebih mudah larut air. Oleh karenanya, senyawa ini sering dipakai karena dinilai lebih aman saat terlibat kontak dengan cairan.
Kelebihan lainnya, Methylparaben tidak hanya mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan instan dan awetan. Lebih dari itu, senyawa ini juga bisa membantu menjaga kestabilan rasa sehingga makanan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
Di dalam tubuh, senyawa ini juga relatif aman karena mudah dimetabolisme. Senyawa ini juga lebih cepat dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam penggunaan untuk kosmetika, Methylparaben jarang menimbulkan iritasi meski dapat memicu alergi pada sebagian orang. Senyawa ini tergolong senyawa non-toxic, yang tidak beracun sekalipun terserap melalui permukaan kulit maupun pencernaan. Meski ada beberapa penemuan soal bahaya metil namun hingga kini penemuan tersebut belum sepenuhnya diuji.
0 komentar:
Posting Komentar