50 Punker Demo Minta Kasatpol PP Mundur
:
Kediri - Gara-gara sepatu butut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Kediri Moch Ivantoro dituntut mundur dari jabatannya.
Desakan itu diserukan oleh sekitar 50 punker (komunitas anti kemapanan) yang tergabung dalam Forum Masyarakat Miskin Kediri (FMMK) dalam aksi unjuk rasa di depan Balaikota Kediri.
"Satpol PP telah berbuat arogan. Sepatu dan pakaian kami telah dirampok. Mereka juga memukul dan berbuat asusila," ungkap Revi Pandega, salah seorang koordinator aksi, Senin (11/10/2010) pagi.
Selain berorasi secara terbuka, para punker juga menggelar salat jenazah yang menandakan sebagai simbol keadilan telah mati. Mereka juga membentangkan poster berisi hujatan-hujatan serta desakan kepada Walikota Kediri Samsul Ashar mencopot jabatan Kasatpol PP.
Sayangnya, tidak satupun pejabat Pemkot Kediri yang menemui para pungker. Akhirnya, para punker menggruduk Kantor DPRD Kota Kediri yang berada di Jl Mayor Bismo Kediri.
Tetap dalam tuntutan yang sama. Di depan gedung wakil rakyat para punker meminta para anggota DPRD mendesak Pemkot Kediri untuk menindak arogansi petugas Satpol PP Kota Kediri.
Setelah berorasi beberapa saat, akhirnya kelima perwakilan ditemui oleh anggota Komisi A DPRD. Kemudian, mereka menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat.
"Kami akan mengakomodir tuntutan para punk. Selanjutnya, akan saya sampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti. Setelah itu, akan kita agendakan pertemuan selanjutnya," kata Nimade Susilawati, salah seorang anggota DPRD.
Aksi demonstrasi puluhan komunitas punk ini sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya para punker juga melakukan aksi serupa di depan Balaikota Kediri beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kasatpol PP Ivantoro bersikeras tidak akan menanggapi tuntutan para punk. Menurutnya, apa yang telah dilakukan sudah sesuai prosedur. "Kami tetap pada pendirian kami," tandas Ivantoro.
Kediri - Gara-gara sepatu butut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Kediri Moch Ivantoro dituntut mundur dari jabatannya.
Desakan itu diserukan oleh sekitar 50 punker (komunitas anti kemapanan) yang tergabung dalam Forum Masyarakat Miskin Kediri (FMMK) dalam aksi unjuk rasa di depan Balaikota Kediri.
"Satpol PP telah berbuat arogan. Sepatu dan pakaian kami telah dirampok. Mereka juga memukul dan berbuat asusila," ungkap Revi Pandega, salah seorang koordinator aksi, Senin (11/10/2010) pagi.
Selain berorasi secara terbuka, para punker juga menggelar salat jenazah yang menandakan sebagai simbol keadilan telah mati. Mereka juga membentangkan poster berisi hujatan-hujatan serta desakan kepada Walikota Kediri Samsul Ashar mencopot jabatan Kasatpol PP.
Sayangnya, tidak satupun pejabat Pemkot Kediri yang menemui para pungker. Akhirnya, para punker menggruduk Kantor DPRD Kota Kediri yang berada di Jl Mayor Bismo Kediri.
Tetap dalam tuntutan yang sama. Di depan gedung wakil rakyat para punker meminta para anggota DPRD mendesak Pemkot Kediri untuk menindak arogansi petugas Satpol PP Kota Kediri.
Setelah berorasi beberapa saat, akhirnya kelima perwakilan ditemui oleh anggota Komisi A DPRD. Kemudian, mereka menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat.
"Kami akan mengakomodir tuntutan para punk. Selanjutnya, akan saya sampaikan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti. Setelah itu, akan kita agendakan pertemuan selanjutnya," kata Nimade Susilawati, salah seorang anggota DPRD.
Aksi demonstrasi puluhan komunitas punk ini sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya para punker juga melakukan aksi serupa di depan Balaikota Kediri beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kasatpol PP Ivantoro bersikeras tidak akan menanggapi tuntutan para punk. Menurutnya, apa yang telah dilakukan sudah sesuai prosedur. "Kami tetap pada pendirian kami," tandas Ivantoro.
0 komentar:
Posting Komentar