Image by Kwartetwo

Rabu, 08 September 2010

Semburan Gas Lapindo Bakar Dua Warga Porong

KWARTETWO.COM:
SIDOARJO- Semburan gas yang bermunculan di sekitar kawasan Porong, Sidoarjo  tidak bisa dianggap remeh. Selasa (7/9) malam, tiga rumah di Siring Barat, Kecamatan Porong terbakar.

Bahkan, tiga orang menjadi korban dalam kebakaran itu. Dua orang mengalami luka bakar serius dan harus dilarikan ke RSUD Sidoarjo. Dua korban yang mengalami luka bakar serius, Debi Purbawiyanto (23) dan Purwaningsih (51), yang merupakan anak dan ibu warga Siring Barat.

Sedangkan Budi Rahayu, pembantu Purwaningsih pingsan akibat menghirup gas metan yang keluar dari semburan lumpur Lapindo. Tiga rumah yang terbakar, milik Suncoko, Oky Andriyanto dan Purwaningsih. Rumah tiga warga itu jarak antara rumah tidak seberapa jauh.

Sedangkan yang muncul semburan gas cukup besar di rumah Oky Andriyanto, di Jalan Bringin No 5. Sejauh ini, awal mula api itu berasal darimana masih simpang siur. Karena kebakaran yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB itu begitu cepat.

Berkembang informasi kalau penyebab kebakaran itu saat Purwaningsih menyalakan api diatas tungku buatan BPLS (Badan penanggulangan Lumpur Sidoarjo), yang merupakan tungku menggunakan bahan bakar gas alami yang bermunculan disekitar kawasan itu.

Saat menyalakan tungku, tidak terjadi apa-apa. Sesaat kemudian, api diketahui sudah menjalar ke mana-mana. “Tiba-tiba api sudah menjarar kemana-mana tidak tahu dari mana asalnya,” ujar Abdul Halim, salah seorang saksi mata.

Api sudah menjalar di atas atas tanah yang menghubungkan rumah Purwaningsih, Okki, dan Suncoko yang berjarak sekitar 10 meter. Halim yang setiap malam sering lewat jalan itu, mengurungkan niatnya untuk menerobos api. Karena semakin lama, api semakin membesar.

Selain membakar rumah milik Suncoko, api itu lantas membakar sebuah toko milik Okki yang berada di rumah Jalan Beringin Nomor 5. Sempat terjadi suara ledakan beberapa kali disertai hembusan api dari bawah ke atas yang menimbulkan getaran.

Selama ini, dibelakang toko milik Oky Andriyanto muncul semburan gas yang juga diapit rumahnya. Bahkan, saat itu semburan gas sempat terbakar hebat dan terpaksa diterjunkan beberapa unit PMK. Kebakaran yang terjadi, Selasa (7/9) malam merupakan kebakaran yang kedua kalinya akibat gas yang keluar di kawasan Siring Barat.

Sebuah sepeda motor dan seluruh isi toko milik Oky juga ikut ludes terbakar. Semenjak dibelakang toko muncul semburan gas, Oky jarang menempati rumahnya, namun toko yang berdekatan dengan rumahnya masih berisi barang-barang yang akan dijual. “Kalau malam hari keluarga kami tidak menempati toko dan rumah,” ujar Oky.

Bukan hanya tokonya yang terbakar, namun semburan gas yang berada di depan rumahnya juga menjadi kolam api. Semburan gas selama ini muncul  dan menghancurkan belakang rumah Oky dan membentuk kolam berukuran 8 x 6 meter persegi. Suasana malam itu cukup menegangkan, warga  pun berbondong-bondong ke tempat kejadian.

Untuk memadamkan api, tiga unit PMK milik Pemkab Sidoarjo dan beberapa unit PMK lainnya diterjunkan ke lokasi. Namun, petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan memadamkan api. Belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Namun api baru bisa dikendalikan sekira pukul 03.30 WIB. Bahkan, untuk mempercepat pemadaman api,  BPLS juga menyemprotkan cairan busa.

Sebenarnya, munculnya semburan gas di rumah Oky itu sudah terjadi setahun lalu. Saat itu, semburan gas sempat terbakar hebat 7 Juli 2009. Semburan gas di rumah tersebut mengeluarkan api hingga membesar dan akhirnya bisa dikendalikan. Namun hal itu terulang pada 7 September 2010. Sebelum terjadi kebakaran, semburan gas di kawasan Siring Barat, banyak yang aktif lagi. Termasuk semburan di rumah Oky Andriyanto.

Rumah Suncoko yang bersebelahan dengan Oky pun ikut terbakar. Api sempat membubung hingga setinggi atap rumah. Setelah disiram air, api pun padam. Api juga membakar sisi dalam rumah Purwaningsih. Beberapa perabotan rumah pun tersulut api. Purwaningsih yang saat itu sedang menonton televisi bersama Debi, anaknya langsung tersulut api.

Purwaningsih dan anaknya Debi Purwabiyanto kini masih mendapat perawatan di RSUD Sidoarjo. Kedua korban yang di rawat di ruang Mawar Pink itu terbujur lemas di tempat tidur. Sesekali, ibu dan anak  tersebut  meringis dan mengerang kesakitan.”Bagaimana nasib saya ini pak. Rumah terbakar dan sampai kini belum dapat ganti rugi,” keluh Purwaningsih.

Kedua korban mengalami luka bakar yang cukup serius. Pihak dokter yang menangani menyatakan, Debi Purbawiyanto saat ini mengalami luka bakar sekitar 37 persen. Sedang korban lainnya, Purwaningsih mengalami luka bakar sekitar 58,5 persen

0 komentar:

Bola

Kesehatan

Sport

Musik

Berita Utama | Nasional

Gayahidup

2222

  © Kwartetwo.com Didirikan Oleh Alan Maulana 2010

Kembali Ke ATAS  

IP