Pelaku Keluar Masuk Polsek Hamparan Perak dengan Santai
: Medan -
Para penyerbu di Polsek Hamparan Perak, Sumut, membabi buta dengan
mengeluarkan banyak tembakan. Mereka sungguh berdarah dingin, karena
dengan santai keluar masuk polsek sambil menembaki polisi yang bertugas.
"Waktu mereka datang, saya pikir polisi, lagi patroli teroris. Masuk ke Polsek slow saja, dan terdengar bunyi tembakan. Pas keluar dari Polsek mereka mengeluarkan tembakan lagi, sama seperti saat mereka masuk," ujar saksi mata, Lindung Ginting di sekitar lokasi penyerangan, Sumut, Rabu (22/9/2010).
Rumah Lindung persis di samping Polsek Hamparan Perak, Sumut. Dia pun melihat dengan jelas pembantaian itu.
Ginting menceritakan kronologi terjadinya penyerangan pada dini hari tadi. Penyerangan terjadi sekitar pukul 00.42 WIB dan dia melihat ada konvoi motor dari arah Desa Gelambir.
Pria berusia 58 tahun itu mengira terdengar suara tembakan karena ada tahanan lari. Penasaran mendengar tembakan itu, Ginting mengintip dari pembatas pagar rumahnya dan pagar Polsek Hamparan Perak. Namun sebelumnya,
Ginting mendengar ada suara orang meraung.
Setelah itu, Ginting melihat pelaku penyerangan dengan membawa senjata, keluar. Dia kemudian mengumpat di balik drum.
"Mereka pulangnya slow juga. Pas keluar dari Polsek mereka mengeluarkan tembakan lagi, sama pas mereka masuk, macam kasih kode," kata Ginting.
Setelah pelaku keluar, terdengar suara orang minta tolong. Warga sekitar pun keluar dan menuju ke polsek.
Sementara ciri pelaku, Ginting membeberkan jika badannya tegap dan tinggi. Namun pelakunya karena terlalu banyak, Ginting tidak sempat menghitungnya.
"Biasanya jarang orang jalan beriringan ke arah kantor Polsek Hamparan Perak, karena daerahnya sepi," tutup dia.
"Waktu mereka datang, saya pikir polisi, lagi patroli teroris. Masuk ke Polsek slow saja, dan terdengar bunyi tembakan. Pas keluar dari Polsek mereka mengeluarkan tembakan lagi, sama seperti saat mereka masuk," ujar saksi mata, Lindung Ginting di sekitar lokasi penyerangan, Sumut, Rabu (22/9/2010).
Rumah Lindung persis di samping Polsek Hamparan Perak, Sumut. Dia pun melihat dengan jelas pembantaian itu.
Ginting menceritakan kronologi terjadinya penyerangan pada dini hari tadi. Penyerangan terjadi sekitar pukul 00.42 WIB dan dia melihat ada konvoi motor dari arah Desa Gelambir.
Pria berusia 58 tahun itu mengira terdengar suara tembakan karena ada tahanan lari. Penasaran mendengar tembakan itu, Ginting mengintip dari pembatas pagar rumahnya dan pagar Polsek Hamparan Perak. Namun sebelumnya,
Ginting mendengar ada suara orang meraung.
Setelah itu, Ginting melihat pelaku penyerangan dengan membawa senjata, keluar. Dia kemudian mengumpat di balik drum.
"Mereka pulangnya slow juga. Pas keluar dari Polsek mereka mengeluarkan tembakan lagi, sama pas mereka masuk, macam kasih kode," kata Ginting.
Setelah pelaku keluar, terdengar suara orang minta tolong. Warga sekitar pun keluar dan menuju ke polsek.
Sementara ciri pelaku, Ginting membeberkan jika badannya tegap dan tinggi. Namun pelakunya karena terlalu banyak, Ginting tidak sempat menghitungnya.
"Biasanya jarang orang jalan beriringan ke arah kantor Polsek Hamparan Perak, karena daerahnya sepi," tutup dia.



0 komentar:
Posting Komentar