Eks Prajurit Dipenjara karena Mencuri Telur
KWARTETWO.COM: LONDON - Seorang mantan prajurit khusus Inggris
terpaksa menjalani hukuman penjara akibat mencuri telur burung elang
langka. Pelaku berniat menyelundupkan 14 telur elang langka tersebut
keluar Inggris untuk dia jual.
Jeffrey Lendrum berusaha menyelundupkan telur elang langka
ke Dubai. Adu burung elang memang menjadi olahraga nasional negara
tersebut. Pria berusia 48 tahun tersebut tergiur keuntungan yang didapat
dari penjualan telur burung elang ini. Demikian dilansir Associated Press, Jumat (20/8/2010).
Menurut penyelidikan, harga satu telur burung elang ini dapat
dihargai mencapai 5.000 poundsterling atau sekira Rp69,8 juta (Rp13.979
per poundsterling). Lendrum pun berusaha menyelundupkan telur tersebut
dengan menggunakan kaus kaki yang direkatkan pada pakaiannya.
Aksi Lendrum tertangkap saat seorang petugas pembersih merasa
heran dengan tingkahnya yang mencurigakan di ruang tunggu kelas bisnis
Bandara Internasional Birmingham. Saat diperiksa, Lendrum mengaku
dirinya membawa telur ayam yang dia katakan digunakan untuk menyembuhkan
sakit punggungnya.
Atas kejahatannya ini, hakim menyatakan jika Lendrum divonis
hukuman penjara selama 30 bulan penjara. Vonis tersebut dijatuhkan
karena Lendrum dianggap mengancam kelangsungan ekologi dunia.
Menurut penyelidikan, harga satu telur burung elang ini dapat dihargai mencapai 5.000 poundsterling atau sekira Rp69,8 juta (Rp13.979 per poundsterling). Lendrum pun berusaha menyelundupkan telur tersebut dengan menggunakan kaus kaki yang direkatkan pada pakaiannya.
Aksi Lendrum tertangkap saat seorang petugas pembersih merasa heran dengan tingkahnya yang mencurigakan di ruang tunggu kelas bisnis Bandara Internasional Birmingham. Saat diperiksa, Lendrum mengaku dirinya membawa telur ayam yang dia katakan digunakan untuk menyembuhkan sakit punggungnya.
Atas kejahatannya ini, hakim menyatakan jika Lendrum divonis hukuman penjara selama 30 bulan penjara. Vonis tersebut dijatuhkan karena Lendrum dianggap mengancam kelangsungan ekologi dunia.
0 komentar:
Posting Komentar