Hamili Gadis Desa, Buaya Darat Dipolisikan
KWARTETWO.COM-Jombang - Karena telah menghamili gadis desa, Didik Angga Arianto
(22), warga Desa Mancar, Kecamatan Peterongan, Jombang dilaporkan ke
Polres setempat. Buaya darat ini dilaporkan Rukanah (40), warga Dusun
Kabunan, Desa Kebontemu, Kecamatan Peterongan.
Rukanah tidak terima, karena anak gadisnya, sebut saja Nita (16), hamil 6 bulan. Ironisnya, Didik yang notabene pacar Nita, enggan bertanggung jawab. "Karena tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya itu, Didik akhirnya dilaporkan oleh Rukanah. Kasus ini sudah ditangani Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Jombang," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang, AKP Heru Nurhidayat, Minggu (18/7).
Didik dan Nita adalah pasangan yang sedang dimabuk asmara. Layaknya pasangan yang sedang pacaran, mereka kerap berduaan di tempat sepi. Baik itu saat di rumah maupun di luar rumah.
Candu asmara membuat muda-mudi ini lupa diri. Pada 29 Januari 2010 sekitar pukul 19.00, kondisi rumah Nita tengah sepi. Saat itu, kedua orang tuanya tengah bepergian untuk suatu keperluan. Melihat adanya kesempatan tersebut dan sempat melihat paha mulus saat rok sedikit tersingkap, timbul nafsu terlapor terhadap korban.
Malam itu Didik dan Nita melakukan perbuatan yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Hubungan suami istri antara dua pasangan ini terjadi dengan mengatasnamakan cinta. Sebelum meninggalkan rumah korban, Didik berjanji siap menikahi jika Nita mengalami kehamilan. Usai kejadian itu mereka kerap melakukan hal serupa.
Beberapa waktu kemudian, warga Desa Kebutemu ini kaget karena tamu bulanannya tidak datang. Saat diperiksa, diketahui dirinya tengah hamil. Mendapati hal tersebut, Nita berusaha menagih janji terlapor. Namun setiap kali bertemu, terlapor hanya janji-janji saja dengan kata-kata manisnya. Ketakutan gadis berambut sebahu ini semakin bertambah, ketika perutnya semakin membesar.
Akhirnya, orang tuanya curiga melihat perubahan bentuk tubuh Nita. Ketika didesak, ia mengakui telah dihamili terlapor. Bak disambar petir di siang bolong, orang tua Nita seketika tak terima dan ingin meminta pertanggungjawaban terlapor. Namun usaha mereka menemui jalan buntu. Pasalnya, terlapor tak menunjukkan itikad baik dan berusaha menghindar.
"Orang tua Nita akhirnya melaporkannya ke polisi. Kami tengah meminta keterangan sejumlah saksi. Untuk sementara ini, kami sudah meminta keterangan pelapor,” jelas Heru.
Rukanah tidak terima, karena anak gadisnya, sebut saja Nita (16), hamil 6 bulan. Ironisnya, Didik yang notabene pacar Nita, enggan bertanggung jawab. "Karena tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya itu, Didik akhirnya dilaporkan oleh Rukanah. Kasus ini sudah ditangani Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Jombang," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang, AKP Heru Nurhidayat, Minggu (18/7).
Didik dan Nita adalah pasangan yang sedang dimabuk asmara. Layaknya pasangan yang sedang pacaran, mereka kerap berduaan di tempat sepi. Baik itu saat di rumah maupun di luar rumah.
Candu asmara membuat muda-mudi ini lupa diri. Pada 29 Januari 2010 sekitar pukul 19.00, kondisi rumah Nita tengah sepi. Saat itu, kedua orang tuanya tengah bepergian untuk suatu keperluan. Melihat adanya kesempatan tersebut dan sempat melihat paha mulus saat rok sedikit tersingkap, timbul nafsu terlapor terhadap korban.
Malam itu Didik dan Nita melakukan perbuatan yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Hubungan suami istri antara dua pasangan ini terjadi dengan mengatasnamakan cinta. Sebelum meninggalkan rumah korban, Didik berjanji siap menikahi jika Nita mengalami kehamilan. Usai kejadian itu mereka kerap melakukan hal serupa.
Beberapa waktu kemudian, warga Desa Kebutemu ini kaget karena tamu bulanannya tidak datang. Saat diperiksa, diketahui dirinya tengah hamil. Mendapati hal tersebut, Nita berusaha menagih janji terlapor. Namun setiap kali bertemu, terlapor hanya janji-janji saja dengan kata-kata manisnya. Ketakutan gadis berambut sebahu ini semakin bertambah, ketika perutnya semakin membesar.
Akhirnya, orang tuanya curiga melihat perubahan bentuk tubuh Nita. Ketika didesak, ia mengakui telah dihamili terlapor. Bak disambar petir di siang bolong, orang tua Nita seketika tak terima dan ingin meminta pertanggungjawaban terlapor. Namun usaha mereka menemui jalan buntu. Pasalnya, terlapor tak menunjukkan itikad baik dan berusaha menghindar.
"Orang tua Nita akhirnya melaporkannya ke polisi. Kami tengah meminta keterangan sejumlah saksi. Untuk sementara ini, kami sudah meminta keterangan pelapor,” jelas Heru.
0 komentar:
Posting Komentar